Menu

Semakin Keruh, China Sebut Australia Punya Mindset Perang Dingin dan Putuskan Hubungan Secara Sepihak

Amerita 7 May 2021, 09:24
google ilustrasi
google ilustrasi

RIAU24.COM -  China secara sepihak menangguhkan semua kegiatan di bawah perjanjian ekonomi bilateral dengan Australia karena kedua negara bergulat degan masalah yang berkaitan dengan perdagangan dan keamanan nasional.

Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, badan perencanaan ekonomi Beijing, melalui situs web nya mengatakan bahwa pihaknya akan meninggalkan semua proyek Dialog Ekonomi Strategis China-Australia.
zxc1

Dalam pernyataannya, komisi China mengatakan sikap pemerintah Australia, termasuk pola pikir Perang Dingin memengaruhi China untuk mengambil keputusan itu.

Dan Tehan, Menteri Perdangangan Australia, menanggapi keputusan China itu sebagai sesuatu yang mengecewakan. Tehran juga mengatakan Australia tetap terbuka untuk melakukan dialog dan terlibat di tingkat menteri.

Ketegangan antar dua negara sudah ada sejak tahun 2018, ketika Australia melarang perusahaan China Huawei untuk menggunakan jaringan 5G negaranya. Tahun 2020, China secara tidak resmi melarang impor, termasuk batu bara, dan meluncurkan penyelidikan atas impor anggur dan lobster Australia.

zxc2
Bulan lalu, Canberra membatalkan perjanjian Belt and Road antara China dan pemerintah negara bagian Victoria, yang ditandatangani pada Oktober 2018.

Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan perjanjian itu "tidak sejalan dengan kebijakan luar negeri Australia."

Minggu ini militer Australia mulai meninjau sewa pelabuhan selama 99 tahun kepada sebuah perusahaan China, dengan alasan masalah keamanan.

Canberra melipatgandakan pembatasan dan penindasan proyek kerja sama China-Australia dalam perdagangan, budaya dan pertukaran orang-ke-orang," ujar juru bicara kementerian Wang Wenbin pada jumpa pers reguler di Beijing.