Menu

Ketakutan dan Kepanikan Saat COVID-19 Menghancurkan Desa-desa Terpencil Nepal di Dekat Gunung Everest

Devi 18 Jun 2021, 08:52
Foto : Media Indonesia
Foto : Media Indonesia

“Saya mengalami gejala seperti dingin dan nyeri tubuh ringan. Karena gejala ini biasa terjadi di pegunungan, saya tidak terlalu mempermasalahkannya,” katanya.

Pria berusia 47 tahun itu akhirnya menularkan virus kepada istri dan dua anaknya, yang semuanya sekarang berada di rumah isolasi di rumah mereka di Pangboche, sebuah desa lima kilometer dari Everest Base Camp. Beberapa anggota tim Pemba juga dinyatakan positif, dan dia mengatakan 15 dari 100 rumah di Pangboche sekarang telah mengkonfirmasi kasus.

“Sejauh ini belum ada kematian tetapi ada banyak orang yang memiliki gejala virus corona,” katanya.

Pejabat kesehatan setempat percaya turis membawa virus ke wilayah tersebut. Pihak berwenang Nepal, yang telah membatalkan musim pendakian tahun lalu karena masalah virus, membuka Gunung Everest untuk pendaki lagi pada Februari tahun ini, mengeluarkan rekor 408 izin kepada mereka yang ingin mencapai puncak dan mengizinkan ribuan wisatawan ke Lembah Khumbu di sekitarnya untuk multi -perjalanan hari.

“Banyak dari mereka yang terinfeksi adalah pemandu pendakian atau porter atau mereka yang berhubungan dekat dengan [para turis],” kata Aarti Maya Tamang, koordinator kesehatan Kota Pedesaan Khumbu Pasanglhamu. “Kami percaya bahwa virus itu datang melalui Base Camp Everest. Pemukiman kami tersebar dalam perjalanan ke base camp dan beberapa orang di sini bekerja di bidang pariwisata.”

Penduduk dan pemandu trekking mengatakan mereka memperkirakan sejumlah kasus di wilayah tersebut dengan masuknya pendaki dan pejalan kaki, tetapi mengatakan kegagalan pemerintah Nepal untuk menegakkan protokol kesehatan yang menyebabkan penyebaran virus ke seluruh wilayah.

Halaman: 234Lihat Semua