Menu

Hari Ini Fenomena Aphelion, Matahari Tampak Lebih Kecil

Rizka 6 Jul 2021, 09:59
google
google

RIAU24.COM -  Bumi mengalami fenomena aphelion pada bulan Juli ini. Melalui akun media sosial resminya, LAPAN mengumumkan bahwa aphelion terjadi pada tanggal 6 Juli 2021, tepatnya pada pukul 05.27 WIB, 06.27 WITA, dan 07.27 WIT.

Fenomena aphelion merupakan peristiwa astronomi saat Bumi berada di titik paling jauh dari matahari. Jarak terdekat bumi ke matahari terjadi pada tanggal 2 Januari 2021 yakni 147.093.163 kilometer (km). Hari ini, bumi berada sejauh 152.100.527 km dari matahari.

Seperti yang diketahui, bumi beserta planet-planet lain bergerak mengitari matahari pada orbitnya. Akan tetapi, orbit bumi tidak berbentuk lingkaran sempurna, melainkan berbentuk elips dengan kelonjongan sekitar 1/60.

Dengan demikian, setiap tahunnya bumi akan berada di posisi terjauh dari matahari (aphelion) pada bulan Juli. Sementara pada bulan Januari, bumi berada di posisi terdekat dari matahari (perihelion).

Pada dasarnya tidak ada perubahan atau dampak signifikan yang dirasakan oleh bumi ketika terjadi fenomena aphelion.

Matahari akan tampak lebih kecil di langit dibanding waktu lainnya dalam setahun dan saat bersamaan bumi akan menerima radiasi paling sedikit dari matahari.

Selain itu, diameter tampak matahari akan terlihat lebih sedikit kecil dibandingkan rata-ratanya yakni sekitar 15,73 menit busur atau berkurang 1,68 persen.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyebut posisi bumi yang berada pada titik terjauh dari matahari tak berpengaruh pada suhu maupun panas yang diterima bumi.

Menurut LAPAN, cuaca dingin yang muncul belakangan dikarenakan tutupan awan yang sedikit sehingga tidak ada panas dari permukaan Bumi (yang diserap dari cahaya Matahari dan dilepaskan pada malam hari) yang dipantulkan kembali ke permukaan Bumi oleh awan.

Dikutip laman NASA, saat aphelion terjadi, suhu rata-rata di bumi akan sedikit meningkat dan 4° F lebih tinggi dibanding saat terjadi perihelion.

Hal ini disebabkan posisi bumi kita akan miring dan bagian utara yang lebih banyak daratan akan condong ke arah matahari. Jadi faktanya suhu di bumi (terutama di bagian utara) akan lebih hangat pada bulan Juli.

Hal ini kemudian berimbas pada perbedaan tekanan udara antara belahan bumi utara dan selatan. Di bulan Juli atau ketika aphelion terjadi, tekanan udara bumi bagian utara lebih rendah ketimbang bagian selatan.

Perbedaan tekanan ini mengakibatkan udara bertiup dari selatan (tekanan yang lebih tinggi) ke utara (tekanan yang lebih rendah). Sementara di bagian selatan, terdapat benua Australia yang sedang mengalami musim dingin.

Hal ini mengakibatkan beberapa wilayah di Indonesia (khususnya bagian selatan khatulistiwa seperti Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara) mengalami penurunan suhu karena angin dingin yang bertiup dari selatan.