Menu

Begini Penampakan Ruang Kelas Universitas Afghanistan setelah Taliban Ambil Alih Kekuasaan, Mulai dari Pemasangan Tirai hingga Pintu Masuk Berbeda

Amerita 7 Sep 2021, 07:12
Yahoo.com
Yahoo.com

RIAU24.COM - Siswa di seluruh Afghanistan mulai kembali ke universitas untuk pertama kalinya sejak Taliban merebut kekuasaan.

Foto-foto yang dibagikan oleh Universitas Avicenna di Kabul, beredar luas di media sosial, menunjukkan tirai abu-abu ditempatkan di tengah ruang kelas guna memisahkan siswa laki-laki dan perempuan.
zxc1 
Guru dan siswa di universitas di kota-kota terbesar Afghanistan, seperti Kabul, Kandahar dan Herat, mengatakan bahwa siswa perempuan dipisahkan di kelas, diajar secara terpisah atau dibatasi pada bagian-bagian tertentu dari kampus.

"Memasang tirai tidak dapat diterima," Anjila, seorang mahasiswa berusia 21 tahun di Universitas Kabul yang kembali untuk menemukan ruang kelasnya dipartisi, mengatakan kepada Reuters melalui telepon.


"Saya benar-benar merasa tidak enak ketika saya memasuki kelas. Kami secara bertahap kembali ke 20 tahun yang lalu," tambahnya.
zxc2 
Bahkan sebelum Taliban mengambil alih Afghanistan, Anjila mengatakan siswa perempuan duduk terpisah dari laki-laki. Tetapi ruang kelas tidak dipindahkan oleh tirai.

Asosiasi universitas swasta di Afghanistan mencantumkan langkah-langkah seperti kewajiban mengenakan jilbab dan pintu masuk terpisah untuk siswa perempuan.

Taliban mengatakan pekan lalu bahwa sekolah harus dilanjutkan tetapi laki-laki dan perempuan harus dipisahkan.

Seorang pejabat senior Taliban mengatakan kepada Reuters bahwa pembatas kelas seperti tirai "sepenuhnya dapat diterima", dan mengingat "sumber daya dan tenaga kerja yang terbatas" di Afghanistan, yang terbaik adalah "memiliki guru yang sama yang mengajar kedua sisi kelas."

Seorang profesor jurnalisme di Universitas Herat mengatakan kepada Reuters bahwa dia memutuskan untuk membagi kelas satu jamnya menjadi dua bagian, pertama mengajar perempuan dan kemudian laki-laki.

Dari 120 siswa yang mendaftar untuk kelasnya, kurang dari seperempat yang muncul pada Senin (6/9). 

"Siswa sangat gugup hari ini. Saya mengatakan kepada mereka untuk terus datang dan terus belajar dan dalam beberapa hari mendatang pemerintah baru akan menetapkan aturan," katanya.