Menu

Penangkapan Crazy Rich Menyoroti Bahayanya Investasi di Indonesia

Devi 10 May 2022, 14:37
Foto : Internet
Foto : Internet

'Semakin besar keuntungan, semakin besar risikonya'

Menurut penyelidik dari unit kejahatan dunia maya Indonesia, Indra Kenz dan Doni Salmanan menerima sekitar 80 persen dari uang yang hilang dari pengguna ketika mereka mendaftar untuk akun perdagangan menggunakan kode afiliasi yang disediakan oleh kedua pria tersebut.

Sebelum penangkapan, Indra Kenz dan Doni Salmanan menarik lebih dari 200.000 anggota ke grup Telegram yang digunakan untuk mendatangkan pengguna baru Binomo, sementara grup Telegram Quotex yang dioperasikan oleh Salmanan memiliki lebih dari 25.000 pengguna.

“Polisi lalai dan lamban dalam menangani ini, meskipun sudah lama ada yang salah dengan Binomo dan aplikasi jahat lainnya,” kata Sitepu, menambahkan bahwa banyak orang sangat rentan selama pandemi karena mereka “keluar dari bekerja atau tidak menghasilkan uang sebanyak biasanya”.

Zamroni Salim, Kepala Pusat Penelitian Makroekonomi dan Keuangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengatakan kasus tersebut menunjukkan perlunya masyarakat Indonesia untuk lebih berhati-hati dalam berinvestasi.

“Kasus Binomo dan Indra Kenz muncul karena adanya pengaduan masyarakat yang merasa rugi karena investasi semacam ini. Tapi ini tidak perlu terjadi,” kata Salim kepada Al Jazeera.

Halaman: 234Lihat Semua