Menu

Filosofis Ki Hajar Dewantara Dalam Pandangan Islam

Alwira 1 Jun 2022, 20:47
Alexssander, S. Pd, Gr
Alexssander, S. Pd, Gr

كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ

Artinya : “Setiap anak dilahirkan dalam fitrahnya.”

Dari penggalan hadits banyak yang mengibaratkan bahwa kata “fitrah” yang berarti suci dengan lembaran kertas putih tanpa goresan. Ada kemiripan istilah kertas putih yang digunakan untuk menerangkan maksud hadits ini dengan filosofis tabularasa KHD sehingga banyak yang salah memahami dengan pemahaman bahwa yang dimaksud suci bagaikan kertas putih tanpa goresan dalam hadits ini adalah bahwa setiap anak yang terlahir itu suci dari segala sesuatu, bukan hanya dosa namun juga tidak membawa watak bawaan. 

Kalau diibaratkan, anak yang baru lahir ini menurut mereka seperti perangkat komputer baru yang belum diinstal/dipasang program, aplikasi apapun di dalamnya. Pemahaman seperti ini jelas keliru. 

Menurut Lestariyanti, Elina (2021) “Setiap anak dilahirkan masih fitrah. Jika diibaratkan dengan kertas, manusia terlahir seperti kertas putih, tanpa goresan tinta, tanpa cacat, bebas dari dosa. Meskipun orangtua yang melahirkannya mungkin telah berbuat dosa” dalam bukunya yang berjudul Sekolah Tak Berdinding.

Jadi maksud suci ibarat kertas putih dalam hadits ini adalah suci dari dosa bukan putih tidak membawa watak bawaan lahir, walaupun mungkin kedua orang tuanya telah banyak melakukan dosa. Karena Islam tidak mengenal adanya dosa turunan yang diturunkan oleh orang tuanya atau umat-umat sebelumnya.

Halaman: 123Lihat Semua