Menu

Kisah Seorang Pria yang Nekat Bersihkan Sungai Kotor Pakai Uang Pribadi Sampai 3 Miliar Jadi Viral

Devi 29 Jul 2022, 10:11
Foto : Wisata Watergong
Foto : Wisata Watergong

RIAU24.COM - Kini, semakin banyak orang-orang di Indonesia yang sadar akan kebersihan lingkungan. 

Seperti yang terjadi di daerah Klaten, Jawa Tengah.

Warga disini berhasil membangun wisata dari sungai yang dulunya tempat pembuangan sampah bisa menjadi wisata yang menghasilkan. 

Tak hanya membantu perekonomian warga sekitar, namun hasil yang diperoleh juga tidak main-main.

Berikut kisah lengkapnya seperti dilansir Riau24.com dari Boombastis, Jum'at 29 Juli 2022.

Bagong Margono berasal dari Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengan. 

Pria dengan sebutan Mbah Bagong ini sudah berusia 65 tahun. Bagong merupakan pemilik dari wisata Watergong di Klaten. Ia mampu membersihkan sungai umum yang dulunya kotor, hingga menjadi tempat wisata.

Bagong mengatakan dirinya melakukan hal tersebut menggunakan uang pribadi yang mencapi Rp3 miliar. 

Ia rela menggelontorkan dana besar karena sudah dididik dari kecil untuk mencintai alam, maka itu ia yakin bila lingkungan bersih maka hidupnya juga akan nyaman.

Awalnya, Bagong merasa kesulitan mengubah karakter warga sekitar agar tidak membuang sampah di sungai. Bagong berinisiatif untuk membuat gerobak sampah di setiap rumah-rumah warga. Bila sudah penuh, Bagong akan mengumpulkan dan membuangnya di TPA terdekat. Karena hal itu, akhirnya warga tergerak untuk tidak membuang sampah di sungai.

Ia juga membangun bendungan dan memberikan kincir air agar oksigen yang dihasilkan di dalam air lebih banyak. 

Selain itu, bendungan itu juga berfungsi agar air tidak meluap saat hujan. Bagong berpikir karena sungai memiliki sumber daya alam yang baik bila dikelola dengan benar. Dengan jernihnya air sungai yang dikelola Bagong, maka ia menambahkan ikan koi dan ikan mas untuk wisata dan produksi. Ia dapat memanen ikan hingga 30 ton setiap 4 bulannya.

Bagong sangat bangga lantaran akhirnya banyak orang yang terbantu perekonomiannya dengan bekerja di Watergong. 

Bagong memiliki filosofi untuk kaya bersama-sama. Parkir wisata Watergong dananya akan turun kepada para pemuda, tiket masuknya akan diberikan kepada pihak desa.

Bagong sendiri mengelola rumah makan di tempat tersebut dengan 20 karyawan. Sedangkan sungainya dikelola oleh 5 orang.

Awalnya, Bagong ingin memberikan nama Lepen Kencono yang artinya sungai emas. Namun, anak-anak sekitar sering mandi dan menyebutnya dengan sebutan Watergong yaitu Waterboom-nya Mbah Bagong.