Menu

Aktivis Iklim Spanyol Memercikkan Cairan Kental di Atas Kotak Kaca Mumi Palsu di Museum Mesir Barcelona

Devi 14 Nov 2022, 08:56
Aktivis Iklim Spanyol Memercikkan Cairan Kental di Atas Kotak Kaca Mumi Palsu di Museum Mesir Barcelona
Aktivis Iklim Spanyol Memercikkan Cairan Kental di Atas Kotak Kaca Mumi Palsu di Museum Mesir Barcelona

RIAU24.COM - Dalam serangan terbaru terhadap lukisan budaya sebagai protes atas kelambanan tindakan terhadap perubahan iklim, sepasang aktivis memercikkan cairan kental di atas segelas kotak yang menampung mumi palsu. 

Insiden itu terjadi di Museum Mesir Barcelona pada Minggu (13 November). Sebuah video dari contoh tersebut telah diposting di situs berita Publico, yang menunjukkan bahwa dua aktivis memerciki kasus tersebut dengan pistol merah dan coklat dari botol Coca-Cola dan beberapa dinding yang berdekatan. 

Para aktivis kemudian mengangkat spanduk Coca-Cola yang telah dimodifikasi bertuliskan "keadilan iklim".

Setelah dilaporkan, kedua aktivis tersebut bekerja sama dengan polisi; jadi tak satu pun dari mereka ditahan, namun, museum mengatakan bahwa mereka akan mengajukan klaim atas kerusakan yang ditimbulkan. Para aktivis mengklaim bahwa tujuan dari tindakan mereka adalah untuk menekankan keadaan darurat iklim yang sedang dihadapi dunia, AFP melaporkan.

Coca-Cola, raksasa minuman AS adalah salah satu sponsor resmi KTT iklim COP27, yang dikritik habis-habisan oleh para pencinta lingkungan yang mengklaim bahwa perusahaan minuman tersebut harus disalahkan atas limbah plastik dunia. 

zxc2

Kedua pengunjuk rasa adalah anggota Futuro Vegetal, sebuah organisasi Spanyol. Beberapa aktivis organisasi lainnya menempelkan tangan mereka ke bingkai lukisan karya Franciso Goya di Museum Prado Madrid.

Aktivis di seluruh dunia dengan cepat menargetkan museum terkenal yang menyerukan aksi untuk perubahan iklim. Yang terbaru terjadi ketika para aktivis melemparkan kentang tumbuk ke sebuah mahakarya Monet dan melemparkan sup ke lukisan karya Vincent van Gogh di London dan Roma. Awal pekan ini, museum top dunia mengatakan bahwa mereka "sangat terguncang" oleh tindakan ini dan percaya para aktivis "salah menilai" mereka. 

***