Menu

Hubungan Korea Selatan dan Iran Tegang Buntut Ucapan Presiden Yoon Suk-yeol

Amastya 20 Jan 2023, 11:14
Pernyataan Yoon Suk-yeol di Abu Dhabi membuat hubungan Korea Selatan dan Iran menjadi tegang /Reuters
Pernyataan Yoon Suk-yeol di Abu Dhabi membuat hubungan Korea Selatan dan Iran menjadi tegang /Reuters

RIAU24.COM - Hubungan Korea Selatan dan Iran menjadi tegang setelah pernyataan Presiden Yoon Suk-yeol yang mengatakan negara Timur Tengah itu adalah musuh dari Uni Emirat Arab.

Pernyataan itu disampaikan Yoon saat kunjungan resmi ke Abu Dhabi pada pekan ini.

Yoon mengatakan pihaknya dan Uni Emirat Arab sedang berada dalam kondisi yang sangat mirip, yakni menghadapi Korea Utara dan Iran sebagai musuh dan ancaman terbesar.

Buntut dari pernyataan Yoon, Iran dan Korea Selatan sama-sama saling memanggil Duta Besarnya.

Sebelumnya, hubungan antara Seoul dan Tehran kurang akrab akibat dampak dari keputusan Korea Selatan untuk membekukan uang milik Iran di Korea Selatan dan kecurigaan kesepakatan senjata antara Iran dan Korea Utara.

Perihal ucapan Yoon tersebut, kantor Kepresidenan Korea Selatan mengatakan perkataan Yoon ditujukan untuk menyemangati tentara Korea Selatan. Sedangkan Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyebut pihaknya telah berulang kali menawarkan penjelasan ke Tehran.

Merasa tak puas, Tehran memanggil Duta Besar Korea Selatan untuk Iran Yun Kang-hyeon pada Rabu, (18/1/2023).

Kantor berita IRNA mewartakan Yoon diperingatkan kalau hubungan bilateral kedua negara bakal ditinjau kembali jika permasalahan ini tidak dicarikan jalan keluarnya.

Wakil Menteri Luar Negeri Iran bidang hukum, Reza Najafi, mengatakan pada Yoon kalau Iran punya hubungan yang dalam dan akrab dengan sebagian besar negara-negara tetangganya.

Najafi menggambarkan komentar Presiden Yoon sebagai hal yang mengganggu dan merusak perdamaian serta stabilitas di kawasan.

Menurut Najafi, Seoul melakukan pendekatan yang tidak bersahabat terhadap Iran dan telah membekukan uang Iran, di mana Iran sudah berulang kali menuntut pencairan uangnya sekitar USD 7 miliar (Rp 105 triliun) yang ada di sejumlah bank di Korea Selatan. Pembekuan itu karena Iran kena sanksi Amerika Serikat.

Beberapa jam berselang setelah Najafi memanggil Duta Besan Yun, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengonfirmasi telah memanggil Duta Besar Iran untuk Korea Selatan Saeed Badamchi Shabestari untuk mengkomplain ucapan Najafi.

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menilai Najafi telah membuat klaim yang sama sekali tidak berdasar.

(***)