Menu

Studi: Coronavirus Sebabkan Kerusakan Otak pada 2 Bayi yang Terinfeksi Selama Kehamilan

Amastya 9 Apr 2023, 14:24
Studi terbaru mengungkapkan virus coronavirus sebabkan kerusakan otak pada dua bayi yang terinfeksi selama kehamilan /net
Studi terbaru mengungkapkan virus coronavirus sebabkan kerusakan otak pada dua bayi yang terinfeksi selama kehamilan /net

RIAU24.COM - Sebuah studi baru menyoroti bagaimana, dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, virus corona (Covid 19) dapat menyebabkan kerusakan otak pada bayi, yang tampaknya terkena infeksi selama kehamilan di dalam rahim.

Para ahli sering menimbulkan kecurigaan tetapi para peneliti mengklaim bahwa itu adalah studi pertama yang mengkonfirmasi transmisi SARS-Cov-2 lintas plasenta yang menyebabkan cedera otak pada bayi baru lahir.

Sebuah studi yang diterbitkan pada hari Kamis oleh University of Miami dalam jurnal Pediatrics melaporkan dua kasus yang dikonfirmasi di mana virus SARS-CoV-2 melintasi plasenta ibu dan menyebabkan kerusakan otak pada bayi.

Para ibu muda yang melahirkan bayinya dinyatakan positif terkena virus selama trimester kedua di puncak gelombang Delta pandemi pada tahun 2020. Itu bahkan sebelum vaksin Covid tersedia.

Bukti yang disajikan dalam penelitian berjudul ‘Maternal SARS-CoV-2, Perubahan Plasenta dan Cedera Otak pada 2 Neonatus’, memperlihatkan juga meningkatkan kemungkinan bahwa virus corona dapat langsung menginfeksi otak janin.

Bayi memiliki antibodi SARS-CoV-2

Studi tersebut membagikan detail tentang kasus tersebut. Terungkap bahwa bayi-bayi itu, yang dirawat di Rumah Sakit Anak Holtz di University of Miami/Jackson Memorial Medical Center, dinyatakan negatif virus saat lahir.

Namun, laporan mereka menunjukkan peningkatan signifikan antibodi SARS-CoV-2 yang terdeteksi dalam darah. Laporan menunjukkan bahwa antibodi melewati plasenta, atau terjadi pelepasan virus dan itu adalah respons kekebalan bayi.

Studi lebih lanjut mengungkapkan bahwa kedua bayi mengalami kejang, ukuran kepala kecil dan keterlambatan perkembangan, dan satu bayi meninggal pada usia 13 bulan.

Seperti dikutip oleh kantor berita Reuters, Dr Michael Paidas, ketua kebidanan dan ginekologi di University of Miami, mengatakan kepada pengarahan: "Ini adalah pertama kalinya kami dapat mendemonstrasikan virus dalam organ janin dengan saluran transplasental. Itulah mengapa menurut kami ini sangat penting."

Seperti dikutip Inventum, Shahnaz Duara, yang merupakan profesor pediatri di Miller School of Medicine, dan direktur medis NICU di Rumah Sakit Anak Holtz mengatakan, "Banyak wanita terkena Covid 19 selama kehamilan, tetapi untuk melihat jenis ini masalah pada bayi mereka saat lahir jelas tidak biasa."

(***)