Menu

Hampir 200 Orang Tewas dan Beberapa Hilang Pasca Banjir Bandang Melanda Kongo Timur

Amastya 6 May 2023, 12:33
Banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat, hingga Kamis, telah menewaskan lebih dari 130 orang dan menghancurkan lebih dari 5.000 rumah, kata seorang juru bicara pemerintah Rwanda /Reuters
Banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat, hingga Kamis, telah menewaskan lebih dari 130 orang dan menghancurkan lebih dari 5.000 rumah, kata seorang juru bicara pemerintah Rwanda /Reuters

Sementara itu, Archimede Karhebwa, asisten administrator wilayah Kalehe Kivu Selatan, yang juga dilanda banjir, mengatakan kepada AFP bahwa sekitar 100 orang tewas, menambahkan bahwa beberapa desa di Kalehe, yang terletak di sebelah barat Danau Kivu, terendam saat sungai meluap  setelah hujan lebat.

Berbicara kepada AFP, pejabat itu juga mengatakan bagaimana banjir mengejutkan pedagang dan klien mereka di pasar saat mereka menyapu ratusan rumah. Hujan deras, menurut pejabat, dimulai Kamis sore sebelum sungai menghanyutkan penduduk desa.

Seorang pejabat terpilih dari wilayah Kalehe, Vital Muhini, berbicara di radio lokal mengatakan bahwa banjir telah menyebabkan kerusakan manusia dan material yang menghancurkan.

Menurut Karhebwa, penggundulan hutan di daerah tersebut telah berkontribusi pada masalah banjir karena sungai telah meluap dan menyebabkan bencana banjir pada empat kejadian sebelumnya.

Dia menambahkan, "Kami mengirimkan SOS kepada orang-orang yang berkehendak baik dan untuk bantuan kemanusiaan yang mendesak," seperti dikutip AFP. Namun, banjir dan tanah longsor tidak jarang terjadi di Kivu Selatan.

Banjir baru-baru ini terjadi hampir satu dekade setelah hujan lebat menghancurkan lebih dari 700 rumah dan lebih dari 130 orang dilaporkan hilang pada saat itu, lapor Reuters, mengutip Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Halaman: 123Lihat Semua