Menu

Penyanyi Sia Idap Gangguan Spektrum Autisme, Ini Gejala yang Dikeluhkan

Devi 31 May 2023, 13:13
Penyanyi Sia Idap Gangguan Spektrum Autisme, Ini Gejala yang Dikeluhkan
Penyanyi Sia Idap Gangguan Spektrum Autisme, Ini Gejala yang Dikeluhkan

RIAU24.COM - Kabar mengejutkan dari Sia, pelantun lagu hits Chandelier. Wanita 47 tahun itu disebut tengah dalam fase pemulihan atau gejalanya mereda pasca didiagnosis mengidap autisme.

Dalam perbincangan sebuah podcast dengan Rob Cesternino's, ia buka-bukaan mengenai perjuangan yang dirasakan selama ini. 

"Saya mengalami gangguan spektrum autisme, dan saya dalam pemulihan dan sebetulnya ada banyak hal," cerita dia, dikutip dari Asia One, Rabu (31/5/2023).

"Selama 45 tahun, hanya dalam dua tahun terakhir saya menjadi sepenuhnya, sepenuhnya menjadi diri saya sendiri."

Ia menutupi kondisi yang diidap lantaran menilai tidak ada yang bisa menerimanya ketika mengetahui ia berjuang dengan kondisi autisme. Sia mengaku hidup dengan rasa malu dan seringkali merasa berbeda ketika duduk di tengah ruangan yang dipenuhi banyak orang.

Namun, kini ia berdamai dengan kondisinya dan memilih terbuka ke publik.

"Dan kita merasa terlihat untuk pertama kalinya dalam hidup kita untuk siapa kita sebenarnya, dan kemudian kita bisa mulai keluar ke dunia dan hanya beroperasi sebagai manusia dan manusia dengan hati dan tidak berpura-pura menjadi apapun," kata dia.

Sia tidak mengungkapkan secara pasti kapan didiagnosa dengan kondisi perkembangan yang dapat memicu kecemasan sosial dan kesulitan berempati dengan orang lain.

Penyanyi ini dikritik dua tahun lalu karena memilih Maddie Ziegler, 20, yang neurotipikal, sebagai gadis autis nonverbal dalam filmnya Music.

Beberapa aktor autis berbicara menentang film tersebut, mengutuk keputusan Sia untuk memerankan aktris neurotipikal sebagai peran utama serta cara Music menggambarkan autisme.

Dia kemudian meminta maaf kepada komunitas autisme dan menambahkan 'peringatan' di awal drama musikal 2021 yang berbunyi: "Musik sama sekali tidak memaafkan atau merekomendasikan penggunaan pengekangan pada orang autis.

"Ada terapis okupasi autis yang berspesialisasi dalam pemrosesan sensorik yang dapat dikonsultasikan untuk menjelaskan cara aman untuk memberikan umpan balik tekanan dalam dan proprioseptif untuk membantu keamanan krisis." ***