Menu

Elon Musk Beberkan Alasan Karyawan Twitter Merasa Tidak Aman Datang ke Kantor San Francisco

Amastya 15 Jun 2023, 13:39
Pemilik Twitter Elon Musk bereaksi terhadap meningkatnya insiden kejahatan di pusat kota San Francisco /Twitter
Pemilik Twitter Elon Musk bereaksi terhadap meningkatnya insiden kejahatan di pusat kota San Francisco /Twitter

RIAU24.COM - Pemilik Twitter Elon Musk mengecam otoritas San Francisco karena gagal mengendalikan kejahatan di kota yang menampung hotspot global kemajuan teknologi.

Musk membuat komentar saat bereaksi terhadap posting Twitter pembuat film Eli Steele di mana sutradara 'What Killed Michael Brown?' berbagi gambar jendela mobil yang pecah.

"Anda mendengar tentang betapa buruknya San Francisco. Saya sedang merekam bidikan ayah saya, Shelby Steele, dan dalam sepuluh menit kami pergi, SUV kami dibobol dan hampir $ 15k kamera dicuri. Menelepon 911 & mereka menutup telepon dua kali," tulis Steelo di Twitter.

Elon Musk mengatakan bahwa banyak karyawan Twitter merasa tidak aman saat datang bekerja di pusat kota San Francisco dan telah menghadapi pengalaman serupa tentang jendela mobil mereka yang pecah.

"Banyak karyawan Twitter merasa tidak aman datang bekerja di pusat kota SF dan jendela mobil mereka pecah. Mereka juga mendapat tanggapan nol dari polisi sehingga mereka jarang repot-repot melaporkan kejahatan lagi, karena tidak ada yang terjadi," tulis Musk di platform micro-blogging yang dimilikinya.

Kejahatan di San Francisco

Kejahatan di San Francisco adalah masalah kesehatan masyarakat dan keselamatan publik yang telah berlangsung lama.

Meskipun saat ini memiliki tingkat kejahatan kekerasan yang lebih rendah dari rata-rata jika dibandingkan dengan kota-kota besar AS lainnya, tetapi kejahatan properti, seperti pencurian dan perampokan, lebih tinggi dari rata-rata nasional.

Pada tahun 2020, tingkat kejahatan kekerasan yang dilaporkan di San Francisco adalah 21 persen di bawah rata-rata 20 kota terpadat selain San Francisco yang memiliki data lengkap. Sementara itu, tingkat kejahatan properti kota adalah 41 persen di atas rata-rata nasional.

Pada tahun 2020, San Francisco Chronicle melaporkan bahwa pada tahun 4 terdapat 400.100 insiden kejahatan properti per 000.<> penduduk.

Angka tersebut, meski tinggi, lebih rendah dari sebelum pandemi Covid.

Pada tahun 2019, kota ini menduduki peringkat nomor satu untuk kejahatan properti di antara kota-kota besar Amerika. Tahun itu, San Francisco melaporkan 5.500 insiden pencurian, pencurian-pencurian, pencurian kendaraan bermotor atau pembakaran per 100.000 orang.

Data pada tahun 2020 menunjukkan bahwa tingkat pencurian kota adalah 67 persen di atas rata-rata 20 kota besar lainnya. Pencurian dan pencurian kendaraan bermotor (pencurian) juga lebih tinggi dari rata-rata sebesar 37 persen.

(***)