Menu

Pangkalan Wagner di Libya Diserang Drone

Riko 2 Jul 2023, 18:24
Foto (net)
Foto (net)

RIAU24.COM - Sebuah pangkalan udara di timur Libya yang digunakan oleh tentara bayaran Rusia, Wagner diserang drone pada Jumat pagi waktu setempat. Serangan tersebut menimbulkan korban jiwa.

Seorang pejabat militer yang berbicara dengan syarat anonim kepada AFP mengatakan asal serangan terhadap pangkalan udara Al-Kharruba, sekitar 150 kilometer barat daya Benghazi, tidak diketahui.

"Pangkalan yang dihantam adalah tempat anggota kelompok Wagner berada," kata pejabat itu, seraya menambahkan tidak ada korban seperti dikutip Sindonews dari Al Arabiya, Sabtu (1/7/2023). 

Sementara itu dilansir dari Al Jazeera, pemerintah Libya membantah laporan yang menyatakan bahwa pihaknya bertanggung jawab atas serangan tersebut. Kepala Staf Angkatan Darat Libya, Jenderal Mohammad al-Haddad, membantah pihak berwenang yang berbasis di Tripoli ada hubungan dengan serangan itu. 

"Tidak ada pesawat kami yang menargetkan situs mana pun di timur,” kata al-Haddad, menurut situs berita Libya Addresslibya. “Laporan ini ditujukan untuk memicu perang baru antara warga Libya yang bersaudara dan melibatkan Libya dalam konflik regional,” imbuhnya. 

Laporan yang dikeluarkan situs berita Libya dan Arab mengatakan serangan udara diluncurkan dari pesawat milik pemerintah yang diakui PBB. "Kami terkejut dengan laporan tersebut," kata Kementerian Pertahanan Libya, menurut stasiun televisi Libya Al-Massar. "Kami menghormati gencatan senjata yang ditandatangani pada Oktober 2020," sambungnya.

Kementerian itu merujuk pada gencatan senjata dengan Jenderal Khalifa Haftar yang berbasis di timur yang mengakhiri serangannya yang gagal pada 2019-2020 di ibu kota. Libya telah dicabik-cabik oleh konflik lebih dari satu dekade sejak pemberontakan 2011 menggulingkan orang kuat Moamer Kadhafi, yang juga menarik banyak kekuatan asing. 

Negara Afrika Utara itu tetap terpecah antara pemerintahan sementara di Tripoli di barat, dan satu lagi di timur yang didukung oleh orang kuat militer Khalifa Haftar. Tentara dari kelompok Wagner, bersama yang lain dari Chad, Sudan, Niger dan Suriah, membantu Haftar dalam pertempuran untuk menghadapi Tripoli.

 Tentara bayaran Wagner tetap aktif di Libya timur yang kaya minyak serta selatan negara itu, meskipun beberapa pergi berperang di Mali atau di Ukraina, mendukung invasi tentara Rusia.