Menu

Jelang Pembakaran Alquran, Demonstran Bakar Kedutaan Swedia di Irak! 

Zuratul 20 Jul 2023, 11:47
Jelang Pembakaran Alquran, Demonstran Bakar Kedutaan Swedia di Irak!. (RMOL/Foto)
Jelang Pembakaran Alquran, Demonstran Bakar Kedutaan Swedia di Irak!. (RMOL/Foto)

RIAU24.COM - Para demonstran membakar kedutaan Swedia di ibu kota Irak, Baghdad pada Kamis (20/7) pagi waktu setempat. Ini terjadi menjelang rencana aksi pembakaran Alquran di Swedia.

Dilansir kantor berita AFP, Kamis (20/7/2023), asap mengepul dari gedung kedutaan Swedia dan puluhan demonstran masih berada di lokasi, sementara sejumlah besar polisi anti huru-hara Irak telah dikerahkan.

Aksi protes tersebut diorganisir oleh para pendukung pemimpin agama Moqtada Sadr.

"Kami tidak menunggu sampai pagi, kami masuk saat fajar dan membakar kedutaan Swedia," kata seorang demonstran di Baghdad kepada AFP pada hari Kamis, sebelum meneriakkan nama pemimpin itu.

Belum jelas apakah kedutaan sedang kosong pada saat serangan, atau apakah para staf telah dievakuasi. 

Namun, Kementerian Luar Negeri Swedia mengatakan kepada AFP bahwa staf kedutaannya di Baghdad "aman" setelah insiden itu.

"Otoritas Irak bertanggung jawab atas perlindungan misi diplomatik dan staf mereka", kata kementerian itu, menambahkan bahwa serangan terhadap kedutaan dan diplomat "merupakan pelanggaran serius terhadap Konvensi Wina".

Serangan itu terjadi setelah polisi Swedia mengizinkan pertemuan aksi demo pada hari Kamis di luar kedutaan Irak di Stockholm, di mana penyelenggara berencana untuk membakar Alquran serta bendera Irak.

Media Swedia melaporkan bahwa Salman Momika adalah seorang pengungsi Irak di Swedia, yang telah menyelenggarakan acara tersebut. 

Salman sebelumnya telah membakar Alquran di depan mesjid di Stockholm pada 28 Juni saat hari raya Idul Adha. 

Insiden itu mendorong para pendukung Moqtada, seorang pemimpin agama berpengaruh dan pembangkang politik di Irak, menyerbu kedutaan Swedia di Baghdad keesokan harinya.

Moqtada telah berulang kali memobilisasi ribuan demonstran di jalan-jalan.

Pada musim panas 2022, para pendukungnya menyerbu gedung parlemen Baghdad dan melakukan aksi menduduki parlemen yang berlangsung selama beberapa minggu.

Saat itu, Moqtada terlibat dalam pertikaian politik atas penunjukan perdana menteri.

(***)