Menu

Serangan Pesawat Tak Berawak Hantam 2 Bangunan di Moskow, Rusia Sebut Sebagai Aksi Teroris

Amastya 24 Jul 2023, 13:49
Pita polisi memblokir lokasi kecelakaan di dekat blok apartemen bertingkat yang rusak setelah serangan pesawat tak berawak yang dilaporkan /Reuters
Pita polisi memblokir lokasi kecelakaan di dekat blok apartemen bertingkat yang rusak setelah serangan pesawat tak berawak yang dilaporkan /Reuters

RIAU24.COM - Eskalasi yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina tampaknya telah meningkat.

Walikota Moskow Sergei Sobyanin pada dini hari Senin (24 Juli) mengklaim bahwa serangan pesawat tak berawak menghantam dua bangunan non-perumahan di ibukota Rusia pada malam hari.

"Hari ini sekitar pukul 4 pagi (waktu setempat), serangan pesawat tak berawak pada dua bangunan non-perumahan dilaporkan. Tidak ada kerusakan serius atau korban,” kata Sergei.

Menurut kantor berita Rusia TASS, salah satu drone jatuh di Komsomolsky Prospekt, dekat dengan kementerian pertahanan Rusia sementara yang lain menghantam pusat bisnis di Likhacheva Street, dekat salah satu jalan lingkar utama.

Kementerian pertahanan merilis pernyataan setelahnya dan mengatakan telah menekan dua pesawat tak berawak Ukraina, menambahkan bahwa itu adalah aksi teroris di ibukota Rusia oleh Kyiv.

"Upaya rezim Kyiv untuk melakukan aksi teroris menggunakan dua pesawat tak berawak pada benda-benda di wilayah kota Moskow dihentikan," kata kementerian pertahanan Rusia.

"Dua drone Ukraina ditekan dan jatuh. Tidak ada korban jiwa," tambahnya.

Sebuah video dari pusat bisnis diposting oleh RIA Novosti yang menunjukkan kerusakan yang terlihat di bagian atas gedung bertingkat. Sebagai tindakan pencegahan, pihak berwenang menutup jalan di sekitarnya.

Ini bukanlah yang pertama ketika Rusia ‘menuduh’ Ukraina menargetkan ibu kota menggunakan drone.

Pada bulan Mei, Kremlin mengklaim diserang oleh pesawat tak berawak Ukraina yang dianggap sebagai upaya terhadap kehidupan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pada saat itu, Kremlin menggambarkan insiden itu sebagai serangan teroris yang direncanakan dan upaya pembunuhan terhadap presiden Rusia.

"Malam ini, rezim Kyiv mencoba serangan pesawat tak berawak di kediaman Kremlin Presiden Federasi Rusia. Dua drone diarahkan ke Kremlin," kata layanan pers dalam sebuah pernyataan.

"Kami menganggap tindakan ini sebagai tindakan teroris yang direncanakan dan upaya terhadap kehidupan presiden Federasi Rusia, yang dilakukan pada malam Hari Kemenangan, parade 9 Mei," tambahnya.

Demikian pula, awal bulan ini, Moskow mengklaim bahwa mereka menembak jatuh lima pesawat tak berawak Ukraina yang mengganggu fungsi di bandara internasional Vnukovo.

(***)