Menu

Pemerintah Niger di Kudeta, Militer Tahan Presiden dan Klaim Gulingkan Rezim

Zuratul 27 Jul 2023, 09:51
Pemerintah Niger di Kudeta, Militer Tahan Presiden dan Klaim Gulingkan Rezim. (Okezone.com/Foto)
Pemerintah Niger di Kudeta, Militer Tahan Presiden dan Klaim Gulingkan Rezim. (Okezone.com/Foto)

RIAU24.COM - Militer Nigeri mengklaim telah menggulingkan pemerintahan. Menyusul Upaya kudeta dan penahanan Presiden Mohamed Basoum pada Kamis (27/7) waktu setempat.

Kudeta pemerintah yang dipimpin anggota pengawal presiden atau paspampers (PG), dilakukan dengan menutup akses ke kediaman dan kantor presiden dan ibu Kota Niamey. Mereka menolak untuk membebaskan presiden Mohames Bazoum.

“Kami, pasukan pertahanan dan keamanan , telah memutuskan untuk mengakhiri rezim Presiden Bazoum,” ucap Kolonel-Maypr Amadou Abdramane dalam pidatonya melansir AFP.

Dalam kudeta ini, PG menegaskan semua institusi di negata itu akan ditangguhkan, perbatasan ditutup, dan jam malam juga akan diberlakukan,” sampai pemebritahuan lebih lanjut.”

Sementara itu dalam sebuah pesan di media sosial kantor kepresidenan mengatakan aksi kideta yang dilakukan elemen-elemen PG tidak mendapat dukungn dari Angkatan bersenjata nasional.

"Tentara dan garda nasional siap menyerang unsur-unsur PG yang terlibat dalam tindakan ini, jika mereka tidak kembali ke posisi yang lebih baik," demikian pernyataan pihak kepresidenan Niger.

Pesan itu berlanjut, "Presiden dan keluarganya baik-baik saja."

Belum diketahui secara pasti alasan Pengawal Presiden (PG) melakukan percobaan kudeta kali ini.

Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) dan Uni Afrika pun mengecam aksi kudeta tersebut. Kepala Ecowas menyebut Presiden Benin Patrice Talon sedang menuju ke Niger, untuk melakukan mediasi.

Mohamed Bazoum adalah mantan menteri dalam negeri, tangan kanan mantan presiden Mahamadou Issoufou.

Dia memenangkan pemilu dua putaran melawan mantan presiden Mahamane Ousmane, dan menandai transisi kekuasaan damai pertama sejak kemerdekaan Niger. Percobaan kudeta ini terjadi hanya beberapa hari sebelum pelantikan Bazoum.

(***)