Menu

Penyelidikan Pertama Rusia ke Bulan Diluncurkan Dalam Hampir 50 Tahun

Amastya 11 Aug 2023, 15:09
Roket Soyuz dengan probe Luna-25 di landasan peluncuran pelabuhan antariksa Vostochny /Agensi
Roket Soyuz dengan probe Luna-25 di landasan peluncuran pelabuhan antariksa Vostochny /Agensi

RIAU24.COM - Penyelidikan pertama Rusia ke Bulan diluncurkan dalam hampir 50 tahun pada hari Jumat.

Misi ini bertujuan untuk memberikan dorongan baru bagi sektor luar angkasa negara itu, yang telah berjuang selama bertahun-tahun dan sekarang menghadapi isolasi karena konflik Rusia-Ukraina.

Peluncuran wahana Luna-25 adalah misi bulan pertama Moskow sejak 1976 ketika Uni Soviet muncul sebagai pelopor di arena penaklukan ruang angkasa.

Roket, yang membawa probe Luna-25, lepas landas dari Kosmodrom Vostochny pada pukul 02:10 pagi waktu Moskow (waktu setempat), sesuai gambar langsung yang disiarkan oleh badan antariksa Rusia Roscosmos.

Pesawat ruang angkasa akan mencapai orbit bulan dalam lima hari.

Sekitar tiga hingga tujuh hari akan dihabiskan oleh pesawat ruang angkasa dalam memilih tempat yang tepat sebelum wahana bulan mendarat di daerah kutub selatan.

"Untuk pertama kalinya dalam sejarah, pendaratan di bulan akan berlangsung di kutub selatan bulan. Sampai sekarang, semua orang telah mendarat di zona khatulistiwa," kata pejabat senior Roscosmos Alexander Blokhin dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan AFP.

Sesuai Roscosmos, penyelidikan bulan harus mendarat di Bulan sekitar 21 Agustus, kata seorang sumber di agensi tersebut, saat berbicara kepada AFP.

“Badan antariksa Rusia menyatakan bahwa pesawat ruang angkasa, yang akan tinggal di Bulan selama satu tahun, telah diberi tugas mengambil (sampel) dan menganalisis tanah serta melakukan penelitian ilmiah jangka panjang", kata badan antariksa Rusia.

Peluncuran ini adalah misi pertama program bulan baru yang akan berlangsung pada saat Roscosmos tidak memiliki kemitraan dengan Barat karena konflik dengan Ukraina terus meningkat.

Menurut pakar ruang angkasa Rusia Vitali Iegorov, ini adalah pertama kalinya sebuah misi diluncurkan oleh Rusia pasca-Soviet dengan tujuan untuk menempatkan perangkat pada benda langit.

"Pertanyaan terbesar adalah: bisakah itu mendarat?" katanya, saat berbicara dengan AFP, menekankan bahwa misi ini sangat penting bagi Rusia.

Presiden Vladimir Putin telah mengambil janji untuk melanjutkan program luar angkasa di Rusia meskipun ada sanksi, menunjuk pada misi Uni Soviet untuk mengirim manusia pertama ke luar angkasa pada tahun 1961.

"Kami dipandu oleh ambisi nenek moyang kami untuk bergerak maju, meskipun ada kesulitan dan upaya eksternal untuk mencegah kami melakukannya," kata Putin di Kosmodrom Vostochny tahun lalu.

(***)