Menu

Kisah Korban Adopsi Ilegal yang Bertemu Ibu Kandungnya Setelah 42 Tahun, 'Mama, Ini Aku, Anakmu!'

Zuratul 8 Sep 2023, 15:11
Kisah Korban Adopsi Ilegal yang Bertemu Ibu Kandungnya Setelah 42 Tahun, 'Mama, Ini Aku, Anakmu!'.(X/USAToday)
Kisah Korban Adopsi Ilegal yang Bertemu Ibu Kandungnya Setelah 42 Tahun, 'Mama, Ini Aku, Anakmu!'.(X/USAToday)

RIAU24.COM - Kisah tentang korban adopsi yang terjadi 42 tahun lalu menyita perhatian publik. 

Pada 22 Agustus lalu, Jimmy Lippert-Thyden, seorang pengacara kriminal dari Ashburn, Virgnia, AS, memeluk erat ibu kandungnya, María Angélica González, di Valdivia, sebuah kota di Cile Selatan.

Untuk pertama kalinya, ibu dan anak ini bertemu secara langsung setelah terpisah selama 42 tahun. 

Mereka saling memeluk dan mengatakan, “Aku mencintaimu.”

Sebelumnya, pada Oktober 1980, Gonzales melahirkan bayinya di Rumah Sakit del Salvador di Santiago, Cile.

Gonzales diberi tahu bahwa bayinya harus ditinggal di inkubator karena lahir prematur.

Ketika kembali untuk menjemput bayi itu, pihak rumah sakit memberi tahu bahwa bayinya telah meninggal dunia. 

Namun ketika dia meminta untuk melihat jenazah bayinya, mereka mengatakan telah “menguburkannya”.

Kenyataannya, bayi itu telah diserahkan untuk diadopsi oleh pasangan asal Amerika Serikat, John dan Fred Lippert-Thyne.

Dia adalah “anak yang dicuri”, seperti banyak anak lainnya pada era rezim Jenderal Augusto Pinochet (1973-1990).

Melacak jejak

“Saya selalu tahu bahwa saya diadopsi. Orang tua [angkat] saya tidak menyembunyikan fakta itu. Saya tumbuh di rumah yang penuh cinta,” kata Jimmy kepada BBC Mundo.

“Yang saya tidak tahu, begitu pula dengan orang tua yang mengadopsi saya, adalah bahwa proses adopsi itu dipalsukan,” sambungnya.

“Dulu saya mengira ibu saya menyerahkan saya karena dia ingin punya lebih banyak kesempatan, kehidupan yang lebih baik. Itulah mengapa saya merasa ini adalah kisah yang berakhir bahagia.”

Meski demikian, dia merasa ada sesuatu yang mengganjal.

Suatu waktu, ibu angkatnya yang masih dia panggil “mom” menunjukkan surat adopsi.

“Ada tiga versi. Yang satu menyebutkan bahwa mama [panggilannya untuk ibu kandungnya] saya tidak kembali ke rumah sakit, yang kedua menyebut bahwa dia menyerahkan saya secara sukarela, dua tahun setelah melahirkan. Yang ketiga, bahwa dia meninggal saat melahirkan,” jelas Jimmy.

Keraguan pun muncul dalam benak Jimmy, namun dia memilih melanjutkan hidupnya. Dia bertekad menabung dan pergi ke negara asalnya untuk mencari jawaban.

Pada April 2023, dia kemudian membaca berita terkait kasus seseorang di AS yang diadopsi secara ilegal di Cile.

Kunjungan ke Cile

Untuk mencari tahu sisi Cile-nya, dia mengunjungi negara itu bersama istrinya, Johannah dan kedua putri mereka bernama Ebba Joy, 8, dan Betty Grace, 5, pada pekan lalu.

Saat itulah adegan pertemuan yang mengawali laporan ini terjadi. 

Dia mulai menemukan kesamaan ciri yang mereka miliki, seperti energi yang tidak ada habisnya dan cara berbicara yang “seolah memvisualisasikan kata-kata”.

Mereka berkomunikasi dalam bahasa Spanyol, bahasa yang dia pelajari di sekolah menengah.

“Ada kalanya saya mengerti 90% dari percakapan, ada kalanya hanya 60%, dan Anda harus memahami betapa cepatnya orang Cile berbicara,” tutur Jimmy yang juga terbantu oleh fitur penerjemah bahasa daring.

Dia kemudian menyadari bahwa mereka sama-sama suka memasak.

“Saya dan mama saya membuat adonan yang sama,” serunya ketika membuat empanada bersama, usai pulang dari kebun binatang Santiago. 

Itu adalah lokasi pertama dia dibawa oleh orang tua angkatnya setelah diadopsi, dan kini dia kembali ke sana bersama saudara perempuan biologisnya sebagai pemandu. ***