Menu

Presiden Jokowi Panggil Menteri ke Istana, Rapat Khusus Soal Investasi Pulau Rempang 

Zuratul 25 Sep 2023, 14:31
Presiden Jokowi Panggil Menteri ke Istana, Rapat Khusus Soal Investasi Pulau Rempang. (Dok.Sekretariat Negara)
Presiden Jokowi Panggil Menteri ke Istana, Rapat Khusus Soal Investasi Pulau Rempang. (Dok.Sekretariat Negara)

RIAU24.COM - Presiden Joko Widodo memanggil sejumlah menteri untuk melakukan rapat internal khusus. 

Rapat ini bertujuan untuk membahas mengenai masalah investasi di pulau Rempang, Provinsi Kepulauan Riau, Senin (25/9/2023).

Terpantau mulai pukul 9.30 WIB beberapa menteri sudah hadir. 

Seperti Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.

"(Rapat) soal Rempang," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, kepada wartawan saat dikonfirmasi, di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (25/9/2023).

Meski begitu ia belum mau membeberkan detail pembahasan yang dilakukan. 

Begitu juga dengan menteri lain masih enggan untuk membeberkan pembahasan rapat yang dilakukan.

"Nanti aja kita lihat, nanti setelah rapat baru saya kasih keterangan pers ya, ini ada ratas dulu, habis ratas baru saya ke sini," kata Bahlil.

"Nanti setelah rapat," kata Airlangga.

Sebagaimana diketahui, Pulau Rempang akan disulap menjadi Rempang Eco City dan menjadi lokasi pabrik produsen kaca China, Xinyi Glass Holdings Ltd. 

Perusahaan itu menjadi perusahaan asing pertama yang akan mengucurkan dana investasi hingga 2080.

Xinyi Glass Holdings Ltd pun telah berkomitmen membangun pabrik pengolahan pasir kuarsa senilai US$11,5 miliar atau setara Rp 175 triliun dan menjadikannya sebagai pabrik kaca kedua terbesar dunia setelah di China.

Namun konflik bergejolak di Pulau Rempang sejak 7 September 2023, akibat bentrokan yang terjadi antara warga setempat dengan aparat gabungan dari TNI, Polri, dan Direktorat Pengamanan Aset BP Batam.

Warga menolak lahannya digunakan untuk pembangunan Rempang Eco City, lokasi pabrik produsen kaca China, Xinyi Glass Holdings Ltd. 

Pemerintah mengharuskan mereka pindah atau relokasi dari wilayah yang terdampak pembangunan sambil memberikan lahan baru dan rumah.

(***)