Menu

Ukraina Serang Rusia dengan Rudal Jarak Jauh Yang Secara Rahasia Diberikan oleh AS

Amastya 18 Oct 2023, 13:48
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky /Reuters
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky /Reuters

RIAU24.COM - Angkatan bersenjata Ukraina menggunakan rudal jarak jauh Amerika yang baru-baru ini diperoleh terhadap Rusia untuk pertama kalinya pada hari Selasa (17 Oktober).

Presiden AS Joe Biden, yang sebelumnya ragu-ragu untuk menyediakan senjata-senjata ini ke Ukraina, akhirnya mengizinkan pengiriman rahasia oleh Pentagon sebagai tanggapan atas apa yang mereka katakan sebagai kebutuhan mendesak Ukraina di lapangan melawan serangan Rusia.

Mereka dilaporkan dikerahkan untuk menyerang dua pangkalan udara di wilayah yang sekarang diambil alih oleh Rusia, menyebabkan kerusakan signifikan, menurut pasukan operasi khusus Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengucapkan terima kasih kepada Washington atas dukungannya.

Keputusan itu menandai perubahan dalam pendekatan pemerintahan Biden, terutama ketika Ukraina bergulat dengan serangan balasan yang menantang di wilayah selatan dan timurnya.

Sementara dampak rudal-rudal ini di medan perang masih belum pasti, para pejabat percaya mereka dapat secara efektif menargetkan pangkalan-pangkalan utama Rusia yang mendukung pasukan di Ukraina.

Pengiriman dilakukan secara diam-diam karena kekhawatiran tentang potensi serangan selama pengiriman.

Keputusan untuk menyediakan rudal jarak jauh ini menandai perubahan signifikan, sebagian dipengaruhi oleh tindakan yang diambil oleh Inggris dan Prancis.

Apa rudal jarak jauh ini?

Rudal jarak jauh ini dikenal sebagai ATACMS atau Army Tactical Missile System dan dirancang selama akhir Perang Dingin untuk misi serangan mendalam pada target musuh prioritas.

Rudal ATACMS yang disediakan ke Ukraina berisi munisi tandan, sejenis persenjataan yang dilarang oleh perjanjian internasional yang belum ditandatangani Amerika Serikat.

Pada bulan Juli, Amerika Serikat mulai memasok Ukraina dengan peluru artileri 155 milimeter yang dirancang untuk menghancurkan kendaraan lapis baja dan tentara musuh.

Rudal ini memiliki jangkauan 100 mil dan dapat diluncurkan dari platform mobile yang dapat dengan cepat pindah untuk menghindari serangan balik.

Ukraina dilaporkan telah berjanji untuk tidak menggunakan rudal-rudal ini di dalam perbatasan yang diakui Rusia.

(***)