Menu

Donald Trump Dimarahi Hakim Selama Kesaksian dalam Persidangan Penipuan, Ada Apa?

Amastya 19 Oct 2023, 18:14
Persidangan mengancam akan mengganggu kerajaan real estat Trump dan citra makmur. Selama beberapa minggu terakhir, jaksa telah membangun sebuah kasus yang menunjukkan bahwa Trump dan keluarganya sengaja menggelembungkan nilai properti /AFP
Persidangan mengancam akan mengganggu kerajaan real estat Trump dan citra makmur. Selama beberapa minggu terakhir, jaksa telah membangun sebuah kasus yang menunjukkan bahwa Trump dan keluarganya sengaja menggelembungkan nilai properti /AFP

RIAU24.COM Donald Trump ditegur oleh seorang hakim di persidangan penipuannya di New York pada hari Rabu. Hakim memperingatkan Trump dan yang lainnya untuk ‘berhenti berkomentar’ selama kesaksian saksi.

Ini terjadi setelah Trump, dengan frustrasi, mengangkat tangannya dan terlibat dalam percakapan animasi dengan pengacaranya sementara seorang saksi bersaksi menentangnya di mimbar.

Pada hari kedua kesaksian di persidangan Manhattan, Trump melakukan percakapan animasi dengan pengacaranya sementara penilai real estat Doug Larson berada di mimbar.

Pengacara negara bagian Kevin Wallace menyampaikan keprihatinan kepada Hakim Arthur Engoron, meminta agar pembela diminta untuk berhenti berkomentar selama kesaksian saksi, karena nasihat terdengar oleh saksi.

Hakim Engoron kemudian menyarankan semua pihak untuk menjaga suara mereka tetap rendah, terutama jika itu dimaksudkan untuk mempengaruhi kesaksian.

Kesaksian Larson

Persidangan mengancam akan mengganggu kerajaan real estat Trump dan citra makmur.

Selama beberapa minggu terakhir, jaksa telah membangun sebuah kasus yang menunjukkan bahwa Trump dan keluarganya sengaja menggelembungkan nilai properti.

Namun, pembelaan Trump berpendapat bahwa penilaian itu akurat, dan setiap perbedaan adalah kesalahan orang lain.

Trump, menurut The Guardian, menjadi gelisah ketika penilai real Doug Larson bersaksi.

Pengacaranya Lazaro Fields menuduh Larson tidak jujur dan mencoba untuk menetapkan bahwa Larson, pada satu titik, meremehkan nilai 2015 yang diproyeksikan dari gedung perkantoran Wall Street milik Trump sebesar $ 114 juta.

Namun, Larson bersaksi dan mengatakan, "nilai-nilai itu tidak salah, itulah yang kami ketahui pada saat itu."

Selama pertukaran inilah Trump mengangkat tangannya.

Larson bersaksi bahwa mantan pengendali Organisasi Trump Jeffrey McConney belum memperoleh izinnya untuk mengutipnya sebagai ahli luar dalam spreadsheet penilaian yang digunakan untuk membuat laporan keuangan Trump. Dia juga mengatakan dia tidak pernah berkonsultasi dengan perusahaan Trump.

Hal ini menyebabkan pengacara Trump menuduh Larson berbohong, yang kemudian memicu pertukaran panas antara pihak-pihak yang berseberangan, termasuk tuduhan intimidasi saksi.

(***)