Menu

Presiden Rusia Putin Janjikan Hukuman Keras Atas Campur Tangan Asing Dalam Pemilu 2024

Amastya 16 Dec 2023, 21:14
 Presiden Rusia Vladimir Putin /AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin /AFP

RIAU24.COM Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (15 Desember) menjanjikan hukuman keras atas campur tangan asing dalam pemilihan presiden 2024.

Selama pertemuan dengan para pemimpin partai di Duma, majelis rendah parlemen, Presiden Putin mengatakan, "Setiap campur tangan dalam urusan internal Rusia akan dihukum, dan dihukum dengan keras, menurut hukum Rusia."

"Kami membela kebebasan rakyat kami, kedaulatan mereka, hak mereka untuk memilih masa depan mereka. Rakyat dan hanya rakyat Rusia yang menjadi sumber kekuatan di negara kita," tambahnya.

Pekan lalu, Putin mengumumkan dia akan mencalonkan diri untuk masa jabatan presiden kelima dalam pemilihan, dengan sedikit keraguan seputar kemenangannya setelah hampir 25 tahun berkuasa dan dengan oposisi hampir tidak ada.

Pemilihan pada 17 Maret tahun depan

Pemilihan presiden di Rusia akan diadakan pada 17 Maret tahun depan.

Pekan lalu, Valentina Matviyenko, kepala Dewan Federasi, mengatakan bahwa untuk pertama kalinya, penduduk bagian Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhya, dan wilayah Kherson di Ukraina yang dianeksasi oleh Rusia selama perang yang sedang berlangsung akan mengambil bagian dalam pemungutan suara.

"Dengan memilih kepala negara bersama, kita sepenuhnya berbagi tanggung jawab bersama dan nasib bersama tanah air kita," kata Matviyenko.

Vladimir Putin, 71, yang diserahkan kursi kepresidenan oleh Boris Yeltsin pada hari terakhir tahun 1999, telah menjabat sebagai presiden lebih lama daripada penguasa Rusia lainnya sejak Josef Stalin.

Menurut sebuah laporan oleh kantor berita Reuters, pemilihan presiden hanyalah formalitas bagi Putin karena dukungan negara, media yang dikelola pemerintah dan hampir tidak ada perbedaan pendapat publik arus utama.

Sebagian besar tokoh oposisi terkemuka Rusia telah dipenjara atau diasingkan.

(***)