Menu

Krisis Laut Merah: Militer AS Klaim Telah Hancurkan Drone di Dekat Yaman

Amastya 4 Feb 2024, 18:14
Tingkat kekerasan dengan faksi-faksi yang bersekutu dengan Iran di Yaman telah meningkat setelah perang Gaza /Reuters
Tingkat kekerasan dengan faksi-faksi yang bersekutu dengan Iran di Yaman telah meningkat setelah perang Gaza /Reuters

RIAU24.COM - Pasukan AS menembak jatuh sejumlah pesawat tak berawak di dekat Yaman, militer AS mengatakan pada hari Sabtu (3 Februari), saat mengumumkan sejumlah insiden yang terjadi sehari sebelumnya.

Militer AS mengatakan bahwa total delapan drone ditembak jatuh di dekat Yaman dan empat lainnya hancur di darat.

Serangan AS di Yaman terjadi setelah serangan yang diluncurkan militer AS atas perintah langsung Presiden AS Joe Biden pada target terkait Iran di Irak dan Suriah.

Serangan udara itu sebagai pembalasan atas serangan terhadap pangkalan AS di Yordania yang menewaskan tiga tentara akhir pekan lalu.

Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan di media sosial bahwa sebuah kapal perusak Angkatan Laut AS menembak jatuh satu drone lagi pada 1 Februari sementara sejumlah pesawat tempur F / A-18 dan kapal lain menjatuhkan tujuh drone lainnya di kemudian hari.

CENTCOM mengatakan empat pesawat tak berawak yang hancur di darat milik pemberontak Houthi yang berbasis di Yaman dan didukung Iran, tetapi tidak mengidentifikasi negara atau kelompok yang terkait dengan mereka yang ditembak keluar dari udara.

"Tindakan ini akan melindungi kebebasan navigasi dan membuat perairan internasional lebih aman dan lebih aman bagi kapal Angkatan Laut AS dan kapal dagang," kata CENTCOM.

Pemberontak Houthi Yaman mulai menargetkan rute pengiriman Laut Merah pada bulan November dalam solidaritas dengan Palestina.

Houthi awalnya mengklaim bahwa mereka memukul kapal-kapal yang terkait dengan Israel untuk mendukung orang-orang Palestina di Gaza, yang telah dirusak oleh perang Israel-Hamas.

Pasukan AS dan Inggris telah menanggapi dengan serangan terhadap Houthi, yang sejak itu menyatakan kepentingan Amerika dan Inggris sebagai target yang sah juga.

Amerika Serikat juga membentuk satuan tugas angkatan laut multinasional yang bertujuan melindungi pengiriman di rute transit, yang membawa hingga 12 persen perdagangan global.

Pada 28 Januari, sebuah pesawat tak berawak menghantam sebuah pangkalan di Yordania, menewaskan tiga tentara AS dan melukai lebih dari 40 orang. Washington menyalahkan serangan itu pada pasukan yang didukung Iran.

Empat hari kemudian, pada hari Jumat 2 Februari, Amerika Serikat menanggapi dengan serangan terhadap puluhan sasaran di tujuh fasilitas terkait Teheran di Irak dan Suriah, tetapi tidak mengenai wilayah Iran.

(***)