Pasar Pramuka Jadi Lokus Penyelidikan, Rocky Gerung Desak Dibuka Akses Penelitian Akademisi soal Ijazah Presiden
Ia mengkritik keras respons pengacara Jokowi yang cenderung membentengi kliennya dengan dalil formalistik. “Kepala negara harus menjawab pertanyaan warga, bukan malah melaporkan warga yang bertanya. Ini bukan soal dendam. Ini panggilan moral.”
Rocky juga mempertanyakan kenapa akses penelitian terhadap ijazah Jokowi selalu tertutup rapat. Menurutnya, ada hak publik yang lebih tinggi dari sekadar perlindungan privasi pejabat.
“Apa hak publik untuk tahu? Ya hak moral warga negara. Kita punya hak riset, hak akademis, hak etis untuk memastikan kepala negara selama 10 tahun tidak pernah berbohong. Kalau memang ijazah itu asli, kenapa tidak dibuka saja?” katanya.
Ia menambahkan, jika Jokowi benar memiliki ijazah asli, maka pembuktian bukan hal yang menakutkan.
“Pinjamkan sebentar saja untuk diverifikasi forensik. Selesai. Kalau ternyata palsu, ya itu konsekuensi moral dan politik. Kalau asli, malu besar buat oposisi. Tapi saat ini yang terjadi adalah penutupan akses. Itu mencurigakan,” kata Rocky.
Dalam sesi paling tajam, Rocky menyebut Jokowi sebagai “raja tipu” yang telah meninggalkan jejak panjang kebohongan sejak awal masa kekuasaan.