Hubungan Yurike dan Sukarno terjalin di tengah masa-masa penuh dinamika politik. Meski akhirnya dinikahi Sang Proklamator, pernikahan tersebut tidak berlangsung lama. Pada 1967, pasangan ini resmi berpisah.

Perceraian keduanya disebut berlangsung baik-baik, meskipun tidak lepas dari pengaruh kondisi politik yang melanda Sukarno. Saat itu, Presiden pertama RI tersebut tengah menghadapi tekanan besar akibat peristiwa 1965 yang berujung pada pemakzulannya dari kursi kepresidenan.

Kehidupan Setelah Berpisah

Usai bercerai, Yurike memilih menjalani kehidupan jauh dari sorotan publik. Informasi mengenai aktivitas pribadinya relatif jarang terdengar, berbeda dengan sejumlah istri Sukarno lain yang tetap kerap muncul dalam pemberitaan.

Namun, keberadaannya kembali diperbincangkan publik saat sejumlah arsip sejarah mengenai kehidupan pribadi Sukarno dipublikasikan ulang. Kehadiran putranya, Yudhi Sanger, juga kerap menjadi penghubung informasi tentang kondisi Yurike kepada masyarakat luas.

Kini, kabar kepergiannya menambah catatan sejarah perjalanan keluarga besar Sukarno. Duka cita pun mengalir, tidak hanya dari kerabat dekat, tetapi juga dari warganet yang mengikuti kisah perjalanan hidup mantan Ibu Negara tersebut.