Syamsurizal juga menekankan tiga nilai utama dari para pahlawan: kesabaran dalam berjuang, semangat mengutamakan kepentingan bangsa di atas segalanya, dan pandangan jauh ke depan demi kemakmuran generasi penerus.

“Perjuangan masa kini tidak lagi dengan bambu runcing, tetapi dengan ilmu, empati, dan pengabdian. Namun semangatnya tetap sama — membela yang lemah dan memperjuangkan keadilan,” tegasnya.

Ia menambahkan, semangat kepahlawanan harus diteruskan dalam konteks pembangunan bangsa sejalan dengan arah kebijakan nasional Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Usai upacara, suasana haru menyelimuti prosesi tabur bunga di Makam Pahlawan Sultan Syarif Kasim II. Para peserta dengan khidmat menundukkan kepala, mengenang jasa para pejuang yang telah mengorbankan segalanya demi kemerdekaan.

Sementara itu, Dandim 0322/Siak Letkol Czi Andy Kurniawan, S.Hub.Int menyampaikan bahwa momen Hari Pahlawan adalah panggilan untuk menyalakan kembali semangat perjuangan di hati generasi muda. “Semangat para pahlawan tidak boleh padam. Hari ini kita berjuang bukan dengan senjata, tapi dengan karya, dedikasi, dan kejujuran dalam mengabdi kepada bangsa. Itulah bentuk perjuangan modern yang harus terus kita hidupkan,” ujarnya usai kegiatan.

Dengan semangat kebersamaan dan nasionalisme yang tinggi, peringatan Hari Pahlawan ke-80 di Kabupaten Siak menjadi pengingat abadi bahwa nilai-nilai kepahlawanan harus terus diwariskan dari masa ke masa — agar Indonesia semakinmaju, kuat, dan bermartabat.(Lin)