Sri Radjasa Sebut Riza Chalid Pernah Tunjukkan Daftar Anggota DPR Penerima Suap
Potret Sistemik dan Akar Masalah
Kasus ini kembali menegaskan betapa kompleksnya persoalan tata kelola energi di Indonesia. Praktik rente, pengaturan tender, dan intervensi politik disebut menjadi hambatan utama dalam upaya mewujudkan kedaulatan energi nasional.
“Sejak masa Petral, pola yang sama terus berulang: minyak impor menjadi ladang rente bagi segelintir elite,” tulis analis energi dari Institute for Essential Services Reform (IESR) dalam kajiannya. “Akibatnya, harga BBM tidak mencerminkan realitas pasar, melainkan negosiasi politik di belakang layar.”
Dalam konteks itu, pernyataan Sri Radjasa dipandang sebagian kalangan sebagai bentuk keberanian untuk mengungkap apa yang selama ini menjadi rahasia umum: bahwa sektor energi Indonesia tidak hanya soal minyak dan kilang, tetapi juga tentang kekuasaan, uang, dan perlindungan politik.
Menanti Ketegasan Negara
Publik kini menanti bagaimana Kejaksaan Agung dan pemerintah akan menindaklanjuti berbagai tuduhan tersebut. Penegakan hukum yang tegas diharapkan tidak berhenti pada level korporasi, melainkan menembus struktur kekuasaan yang lebih tinggi bila bukti mendukung.