Menu

Makin Banyak Orang Kecanduan ChatGPT, Lebih Suka Ngobrol dengan AI

Devi 17 Nov 2025, 11:06
Makin Banyak Orang Kecanduan ChatGPT, Lebih Suka Ngobrol dengan AI
Makin Banyak Orang Kecanduan ChatGPT, Lebih Suka Ngobrol dengan AI

RIAU24.COM - Pakar menyoroti efek yang dapat ditimbulkan dari 'kecanduan' ChatGPT. Orang yang terlalu sering menggunakan AI kini mulai mengalami kondisi psikologis baru yang aneh dan mengkhawatirkan.

Ketika orang mulai beralih ke chatbot untuk mencari teman, pasangan romantis, bahkan terapis, risiko ketergantungan terhadap pendamping digital ini semakin meningkat. Ahli bahkan melihat semakin banyak orang mengalami 'psikosis AI' ketika chatbot justru memvalidasi delusi mereka.

"Penggunaan chatbot secara berlebihan merupakan bentuk baru dari ketergantungan digital. AI chatbot menciptakan ilusi realitas, dan itu adalah ilusi yang sangat kuat. Ketika seseorang sudah memiliki pegangan yang rapuh terhadap realitas, ilusi itu bisa menjadi sangat berbahaya," ujar Profesor Robin Feldman, Direktur AI Law & Innovation Institute di University of California Law, dikutip dari Daily Mail, Selasa (4/11/2025).

Salah satu kejadian yang serupa dialami oleh Jessica Jansen (35) di Belgia. Akibat stres menjelang pernikahan meningkat, ia beralih menggunakan ChatGPT hingga batas maksimum akun tiap hari. Seminggu kemudian, ia harus dirawat di rumah sakit jiwa.

Belakangan, diketahui ia mengalami gangguan bipolar yang belum terdiagnosis, hingga mengalami episode mania. Penggunaan AI yang berlebihan disebut memperburuk kondisinya menjadi psikosis penuh.

Halaman: 12Lihat Semua