Menu

Makin Banyak Orang Kecanduan ChatGPT, Lebih Suka Ngobrol dengan AI

Devi 17 Nov 2025, 11:06
Makin Banyak Orang Kecanduan ChatGPT, Lebih Suka Ngobrol dengan AI
Makin Banyak Orang Kecanduan ChatGPT, Lebih Suka Ngobrol dengan AI

"Large Language Model (LLM) atau model chabot dilatih untuk meniru bahasa dan nada bicara penggunanya. Program ini juga cenderung memvalidasi keyakinan pengguna dan memprioritaskan kepuasan pengguna," kata psikiater dari Aarhus University, Profesor Soren Ostergaard.

Menurutnya Ostergaard, AI tidak secara langsung memicu psikosis atau kecanduan pada orang yang sehat. Namun, dapat bertindak sebagai pemicu bagi mereka yang secara genetik rentan terhadap delusi, terutama penderita gangguan bipolar.

Ahli menilai individu yang rentan secara mental kerap menggunakan AI untuk menenangkan diri atau mencari dukungan emosional, sementara pengguna kompulsif menjadikannya sarana pelarian dan ekspresi diri. Seorang pengguna ChatGPT lain bahkan mengaku kebiasaannya berbicara dengan AI membuatnya semakin menarik diri dari teman-teman dan lebih nyaman mencurahkan isi hati kepada chatbot.

Soal Dampak Chatbot

Neuropsikiater dari King's College London, Dr Hamilton Morrin menyebut hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang kuat terkait kecanduan A. Meski begitu, ia mengatakan memang semakin banyak laporan orang yang memprioritaskan komunikasi dengan chatbot dibandingkan dengan keluarga atau teman.

Menurut Hamilton, kondisi kecanduan AI mungkin dialami oleh sebagian kecil orang. Jika terjadi, pola kecanduannya mirip dengan perilaku kecanduan pada umumnya.

Halaman: 234Lihat Semua