Prancis Memperkenalkan Wajib Militer Sukarela di Tengah Meningkatnya Ancaman Rusia
Berdasarkan skema baru tersebut, Prancis berencana untuk mengikutsertakan 3.000 relawan mulai musim panas tahun depan, lalu menambahnya secara bertahap hingga mencakup 10.000 orang muda dalam militer pada tahun 2030 dan 50.000 pada tahun 2035.
Saat ini, angkatan bersenjata Prancis memiliki sekitar 200.000 personel militer aktif dan 47.000 personel cadangan, jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 210.000 dan 80.000, masing-masing, pada tahun 2030.
Tidak ada wajib militer
Macron memuji keputusan mantan Presiden Jacques Chirac untuk menghentikan wajib militer pada tahun 1996, dan mengatakan bahwa wajib militer tidak masuk akal untuk kebutuhan Moskow saat ini.
"Jika terjadi krisis besar, parlemen dapat mengizinkan pemanggilan individu selain sukarelawan," tambah Macron, "dan dinas militer akan menjadi wajib. Namun, selain kasus luar biasa ini, dinas nasional ini merupakan dinas sukarelawan yang kemudian dipilih untuk memenuhi kebutuhan angkatan bersenjata kita," tambahnya.
Jenderal tertinggi Prancis, kepala staf angkatan bersenjata Fabien Mandon, memicu kegemparan di negara itu minggu lalu dengan memperingatkan bahwa Prancis harus siap kehilangan anak-anaknya, dan menambahkan bahwa Rusia sedang "bersiap untuk konfrontasi pada tahun 2030 dengan negara kita".