Menu

Menyedihkan, Orang Utan ini DItemukan Sekarat dengan 24 Peluru Bersarang di Tubuhnya

Satria Utama 28 Nov 2019, 15:13
Orangutan yang ditembak secara membabi buta kini mengalami kebutaan. Foto : ist
Orangutan yang ditembak secara membabi buta kini mengalami kebutaan. Foto : ist

RIAU24.COM -  MEDAN - Sungguh menyedihkan nasib yang dialami Orangutan Sumatera bernama Paguh ini, Ia jadi korban keganasan orang-orang yang gemar berburu binatang. Paguh nyaris mati akibat  24 peluru senapan angin bersarang di tubuhnya.

Beruntung Paguh ditemukan dua petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh yang sedang berpatroli. Ia langsung dievakuasi tim SKW II Subulussalam bersama YOSL-OIC dan kini menjalani perawatan intensif di Stasiun Karantina Orangutan Batu Mbelin Sibolangit, Sumatera Utara, yang dikelola YEL-SOCP, sejak 21 November lalu.

Dokter Hewan YEL-SOCP, drh Meuthya Sr, mengatakan, hasil XRay teridentifikasi 24 peluru tersebar di seluruh tubuh Paguh dengan rincian 16 peluru di bagian kepala, 4 peluru di bagian kaki dan tangan, 3 peluru di daerah panggul dan 1 peluru di daerah perut.

“Tiga peluru di bagian kepala telah dikeluarkan. Perawatan intensif akan terus kami berikan kepada Paguh sampai kondisinya membaik,” ujar Meuthya dalam siaran persnya, yang dilansir pojoksatu.id, Rabu (27/11/2019).

Tak cuma alami luka tembak, dari hasil pemeriksaan kesehatan bahwa kedua mata orang tuanya berjenis kelamin jantan dan berusia 25 tahun itu mengalami kebutaan. “Dari hasil pemeriksaan kesehatan ditemukan bahwa kedua mata Paguh buta. Bola mata kanan tampak merah, sementara bola mata kiri keruh. Diduga karena cedera yang terjadi lebih dahulu dibanding bola mata kanan,” sebutnya.

Sedangkan itu, Supervisor Program Rehabilitasi dan Reintroduksi Orangutan YELSOCP drh Citrakasih Nente, menjelaskan, pihaknya bukan pertama kali menerima orangutan dengan puluhan peluru. Bahkan ada sampai lebih dari seratus peluru di dalam tubuhnya. Penggunaan senapan angin untuk berburu satwa liar masih terus terjadi. Hanya kurun waktu 10 tahun YEL-SOCP sudah menerima sekitar 20 orangutan yang menjadi korban senapan angin.

Halaman: 12Lihat Semua