Menu

Bukan Ditembak atau Digantung, Kim Jong Un Eksekusi Jenderalnya Dengan Sadis, Begini Caranya

Satria Utama 10 Jun 2019, 08:50
Kim Jong Un/ Foto: AFP
Kim Jong Un/ Foto: AFP

RIAU24.COM -  SEOUL - Pemimpim Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dikenal sebagai penguasa otoriter yang sering mengeksekusi mati para penentangnya. Tak hanya sekadar ditembak mati atau digantung, eksekusi yang dilakukan kerap dilakukan dengan cara yang sadis dan di luar kewajaran.

Media Inggris, Daily Star, Minggu (9/6/2019), melaporkan Kim Jong Un baru-baru ini telah mengeksekusi mati seorang jenderal dengan cara dilemparkan ke tangki penuh ikan piranha yang diimpor dari Brazil. Sebelum dimakan oleh sekawanan ikan predator, sang jenderal dipotong lengan dan tubuhnya dengan pisau.

Laporan Daily Star itu mengutip seorang perwira intelijen Inggris yang tidak disebutkan namanya. Jenderal yang juga tak disebutkan namanya itu disebut dieksekusi karena dituduh merencanakan kudeta terhadap Kim Jong-un.

Menurut intelijen Inggris tersebut, Kim Jong-un memiliki tangki ikan besar yang dibangun di dalam salah satu istana kepresidenannya, yaitu Ryongsong Residence. Pembangunan tangki ikan itu sebagai bagian dari perintahnya yang ditujukan kepada para pembantunya untuk membuat metode eksekusi canggih yang baru.

"Kim berkuasa karena ketakutan. Banyak musuh negara dieksekusi di depan umum. Dia ingin semua orang tahu, termasuk para pembantunya yang paling tepercaya, bahwa mereka berisiko menderita kematian yang sangat tidak menyenangkan jika dia curiga mereka berkhianat," kata sumber intelijen Inggris.

"Dia telah mengeksekusi anggota keluarganya sendiri dan membunuh pejabat senior pemerintah karena tidak bertepuk tangan cukup keras dalam salah satu pidatonya," lanjut sumber intelijen tersebut.

"Penggunaan piranha adalah Kim klasik. Itu semua tentang menggunakan ketakutan dan teror sebagai alat politik. Apakah (iya) atau tidak penggunaan piranha adalah cara yang efisien untuk membunuh seseorang yang tidak akan mengganggunya," kata sumber intelijen tersebut.

Media itu bahkan berspekulasi bahwa ide ekesekusi itu berasal dari film James Bond 1977; "The Spy Who Love Me", di mana Karl Stromberg membunuh lawan-lawannya dengan memangsakannya kepada hiu yang tinggal di akuarium.

Rezim Kim Jong-un maupun media pemerintah Korut belum bereaksi atas atas publikasi media Inggris. Sulit untuk memverifikasi secara indenpenden perihal laporan itu, terlebih Korut sangat tertutup untuk akses media asing.***

 

R24/bara