Menu

Ini Lokasi Titik Peninjauan Tim Menko Kemaritiman Terkait Abrasi di Pulau Bengkalis

Dahari 4 Jul 2019, 18:00
Tim studi Menko Kemaritiman menyambangi sejumlah titik untuk melakukan penelitian dan observasi abrasi/hari
Tim studi Menko Kemaritiman menyambangi sejumlah titik untuk melakukan penelitian dan observasi abrasi/hari

RIAU24.COM -  BENGKALIS - Tim studi Menko Kemaritiman menyambangi sejumlah titik untuk melakukan penelitian dan observasi abrasi yang menggerus Pulau Bengkalis, Kabupaten Bengkalis Riau, Kamis 4 Juli 2019.

Pengamatan abrasi pertama dilakukan melalui perairan selat Bengkalis dengan menggunakan speed boat milik Dinas Perhubungan Kabupaten Bengkalis. Kemudian tim mengarungi Selat Bengkalis, selat Malaka dan menyudahkan perjalanan di Pelabuhan Bandar Sri Setia Raja (BSSR) desa Selat Baru, Kecamatan Bantan.

Selain itu, ada yang menggunakan sejumlah kendaraan roda empat rombongan kementerian didampingi sejumlah OPD Pemkab Bengkalis bertolak dari desa Mentayan, Muntai, Pambang Baru dan Pambang Pesisir, kecamatan Bantan.

Bagyo Widagdo perwakilan tim studi dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengakui abrasi telah menggerus Pulau Bengkalis. Dari observasi disejumlah titik yang dilakukan, abrasi telah menelan daratan Bengkalis.

"Ini tim study,  kita dibentuk kemenko maritim untuk melengkapi (tugas) ini. Kita kelapangan ini ada dua tujuan, pertama observasi dan yang kedua mengecek terhadap info yang kita punya. Memang dari info itu telah terjadi abrasi. Dari kunjungan ini itu terkonfirmasi memang beberapa bagian terjadi sedimentasi bahkan yang paling banyak adalah abrasi dan erosi,"kata Bagyo kepada sejumlah wartawan.

Masih kata Bagyo, hasil observasi,  pengumpulan data dan konfirmasi oleh tim akan dilakukan kajian untuk mencari solusi mengatasi abrasi Bengkalis. Apakah dengan cara break water (penahan gelombang) atau dengan tumbuhan seperti mangrove.

"Kita lihat break water ini dengan ini terjadi peninggian daratan, ini memang efektif untuk penanganan ini. Tetapi apakah dengan tumpukan batu yang mungkin biayanya sangat mahal, apa itu harus solusinya atau diganti dengan yang lain seperti mangrove atau nipah dah seterusnya. Itu harus kita kaji juga,"katanya lagi.

"Kita akan mengkaji hasil study kita di Bengkalis dan mensimulasikan arus di Selat Bengkalis dan Selat Malaka pada umumnya. Nanti kita bisa melihat arus yang dominan itu darimana,  apa penyebab dan bagaimana. Sehingga dari kajian itu bisa didapatkan (solusi) dan mudah-mudahan penanganan lebih konfehensip,"pungkas Bagyo Widagdo.

Tim bentukan Menko Kemaritiman hingga besok masih berada di Bengkalis. Informasi dirangkum, setelah melakukan kunjungan lapangan hari ini, Jumat besok tim dari Kementerian ini akan menggelar rapat di Kantor Bupati Bengkalis.

Dalam tim Menko Kemaritiman  tergabung sejumlah kementerian dan lembaga seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kelautan dan Perikanan, Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Usaha Milik Negara, Bappenas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan dan BPPT.***


R24/phi/hari