Menu

Amerika Serikat Tuding Pasukan China Masuk ke Pangkalan Angkatan Lautnya, Ini Kata Kamboja

Riki Ariyanto 22 Jul 2019, 15:40
Tentara China dikabarkan dapat akses istimewa ke Pangkalan Angkatan Laut Kamboja (foto/ilustrasi)
Tentara China dikabarkan dapat akses istimewa ke Pangkalan Angkatan Laut Kamboja (foto/ilustrasi)

RIAU24.COM -  Senin 22 Juli 2019, Tengah heboh kabar Negara Kamboja membiarkan pasukan China masuk ke dalam angkatan lautnya. Media Amerika Serikat (AS), Wall Street Journal (WSJ) menyebut pihak China telah melakukan perjanjian rahasia untuk menempatkan pasukannya di pangkalan angkatan laut Kamboja.

zxc1

Pejabat Amerika Serikat (AS) dan sekutunya yang dilaporkan WSJ, perjanjian yang dicapai pada musim semi ini, tetapi tidak dipublikasikan itu memberi China akses eksklusif ke bagian dari Pangkalan Angkatan Laut Ream Kamboja di Teluk Thailand. Dampak dari perjanjian rahasia itu, pasukan China mempunyai kemampuan lebih besar dan menegaskan klaim atas wilayah yang sengketakan di Laut China Selatan.

zxc2


Hanya saja, pejabat Kamboja dan China kompak membantah adanya perjanjian rahasia, seperti dilansir dari Okezone. "Ini adalah berita terburuk yang pernah dibuat melawan Kamboja. Hal seperti itu tidak bisa terjadi karena menjadi tuan rumah bagi pangkalan militer asing bertentangan dengan konstitusi Kamboja," sebut Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Sen kepada situs berita pro-pemerintah, Fresh News, seperti dikutip Reuters, Senin (22 Juli 2019).

Sementara Juru bicara (Jubir) kementerian pertahanan Kamboja Chhum Socheat mengatakan kepada Reuters bahwa laporan itu tidak benar sama sekali.

Sebagai informasi Negara China memang sekutu regional terkuat Hun Sen. Dan China diketahui menggelontorkan miliaran dolar sebagai bantuan pembangunan dan pinjaman ke Kamboja melalui kerangka kerja bilateral dan inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative) China.

Hanya saja Amerika Serikat (AS) yang dipimpin Donald Trump khawatir China akan mencoba mendapatkan keuntungan militer dari Kamboja. Bahkan AS dikabarkan mengirimkan surat ke Phnom Penh, supaya negara itu untuk menolak terkait penggunaan pangkalan angkatan lautnya dengan China.

"Kami prihatin bahwa setiap langkah pemerintah Kamboja untuk mengundang kehadiran militer asing di Kamboja akan mengancam koherensi dan sentralitas Asosiasi Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dalam mengoordinasikan pembangunan regional, dan mengganggu perdamaian dan stabilitas di Asia Tenggara," seperti tertuang dalamz pernyataan itu.

Sebenarnya November lalu, Kamboja sudah membantah tudingan China telah melobi negaranya sejak 2017 untuk pangkalan angkatan laut.