Menu

Pengamat Sebut Surya Paloh Mulai Gusar dengan Megawati

Siswandi 25 Jul 2019, 12:30
Surya Paloh-Megawati
Surya Paloh-Megawati

RIAU24.COM -  Direktur Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Sirojuddin Abbas menilai, saat ini Surya Paloh selaku Ketua Umum Partai Nasdem, tengah merasa gusar dengan Megawati, selaku Ketua Umum PDIP.

Hal itu pula yang menurutnya membuat Surya Paloh membuat pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Pertemuan itu menjadi sorotan publik, karena waktunya bersamaan dengan pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Seperti diketahui, dua pertemuan itu sama-sama digelar pada Rabu 24 Juli 2019 siang kemarin.

"Sangat mudah dibaca. Pertemuan Surya Paloh dengan Anies Baswedan adalah sinyal peringatan kuat yang dikirim Nasdem kepada PDIP," lontarnya, dilansir cnnidonesia, Kamis 25 Juli 2019.

Menurutnya, pertemuan antara Megawati dan Prabowo menandakan pulihnya hubungan antara keduanya, seusai Pilpres 2019. Namun pulihnya hubungan itu, bisa saja malah menimbulkan dampak terhadap partai politik koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin.

Hal itu akan terjadi, jika PDIP mengakomodasi Gerindra untuk bergabung dalam koalisi pemerintahan. Sebab, jika memang hal itu terjadi, akan lebih banyak pihak yang mendapat jabatan.

Namun di sisi lain, hal itu malah membuat jatah untuk parpol koalisi pengusung Jokowi-Ma'ruf jadi berkurang. Bila hal ini terjadi, maka Nasdem pun akan termasuk salah satu pihak yang bakal terkena dampak itu. Bisa saja, porsi Nasdem di pemerintahan, bakal berkurang. Sehingga,  wajar saja jika NasDem gusar.

Apalagi, tidak menutup kemungkinan PDIP bakal memberikan jabatan lebih banyak kepada Gerindra. Sebab, pada Pemilu 2019 ini, Gerindra mendapat kursi yang lebih banyak di parlemen dibanding Nasdem.

"Jika Gerindra gabung, berarti porsi mereka (Nasdem) akan berkurang sangat banyak," tutur Sirojuddin lagi.

Hilang Pengaruh
Tak hanya itu, Nasdem juga dinilai bakal kehilangan pengaruh, bila Gerindra memang betul-betul bergabung masuk ke dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf. Sebab dengan demikian, figur Megawati dan Prabowo akan menjadi sangat dominan.

"Gabungan PDIP dan Gerindra, Mega dengan Prabowo, akan memilki kekuatan sangat besar di koalisi," tambahnya.

Padahal, selama ini, sosok Surya Paloh selaku Ketua Umum Partai Nasdem dan Megawati, termasuk figur yang sangat dihormati parpol koalisi pengusung Jokowi-Ma'ruf. Sementara Jika Prabowo bergabung, pengaruh Surya Paloh dan Nasdem terancam pudar.

Tak hanya Nasdem, partai lain seperti Golkar, PKB, dan PPP juga tidak akan mampu menandingi pengaruh Megawati dan Prabowo.

"Jika Prabowo masuk, maka bisa dibayangkan perubahan power dynamic yang akan terjadi di dalam koalisi. Terutama pengaruh dalam hal keputusan-keputusan strategis dan pilihan kebijakan," ujarnya lagi memprediksi.

Meski demikian, Sirojuddin yakin PDIP-Gerindra  tidak bermaksud menjalin kemesraan demi hubungan jangka panjang hingga Pilpres 2024. Sebab menurutnya, hal itu terlalu jauh. ***