Menu

Dinilai Menyembunyikan Kejahatan Perbankan, Puluhan Massa Desak Bank BJB Transparan

Khairul Amri 21 Aug 2019, 20:20
Foto. Istimewa
Foto. Istimewa

RIAU24.COM - PEKANBARU- puluhan massa yang mengatasnamakan dirinya Gerakan Mahasiswa Anti Kejahatan Perbankan Riau (GEMAK-PERI) melakukan unjuk rasa di Kantor Cabang BJB Pekanbaru, Jalan Jenderal Sudirman, Rabu, 21 Agustus 2019 siang.

Kedatangan masa GEMAK-PERI ini meminta agar Bank Jabar Banten (BJB) Cabang Pekanbaru menyampaikan ke publik terkait dugaan kejahatan perbankan yang terjadi di bank tersebut.

Yang mana persoalan dugaan kejahatan perbankan yakni pengalihan agunan kredit milik nasabah. Diduga ada keterlibatan oknum pegawai di bank milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dan Banten itu, dalam persoalan tersebut.

Dan dugaan kejahatan perbankan tersebut saat ini tengah diusut oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru.

"Kami meminta pihak Bank BJB untuk mengklarifikasi apa yang sebenarnya terjadi, kesalahan yang diduga dilakukan Indra Hutahuruk yang telah melakukan pengalihan agunan," ujar Atan Farhan selaku Koordinator Aksi GEMAK-PERI dalam orasinya.

Disampaikan Atan sejumlah hal terkait dugaan kejahatan perbankan itu diduga terjadi tahun 2014 lalu. Proses klarifikasi itu mutlak dilakukan, apalagi BJB diketahui merupakan perusahaan milik pemerintah daerah. 

"Kalau benar pihak Bank BJB tidak melakukan kesalahan, sebaiknya sampaikan ke publik," lanjut Atan.

Selain itu, pendemo juga mendesak agar pihak bank menghadirkan Indra Hutahuruk ke hadapan mereka. Dengan harapan, yang bersangkutan juga bisa memberikan klarifikasi.

"Kami menuntut Indra Hutahuruk ini dihadirkan di sini, karena kuat dugaan dia lah salah satu otak pelaku," tegas dia.

Sayangnya, permintaan itu tidak bisa dipenuhi, karena yang bersangkutan tidak lagi bertugas di BJB Pekanbaru.

"Kita akan menunggu hingga hari Rabu (pekan depan). Kita tunggu itikad baik BJB untuk memberikan klarifikasi. Jika tidak, ke depannya, kami pastikan akan datang dengan jumlah massa yang lebih besar," sambung dia menegaskan.

Sementara itu, Gumilar yang didaulat menjumpai peserta aksi berjanji akan menyampaikan tuntutan pendemo ke pimpinan dan manajemen BJB Pekanbaru.

"Kami hanya bisa menerima aspirasi ini.

Selanjutnya akan terus ke pimpinan dan manajemen," kata perwakilan BJB Pekanbaru itu.

Menurut dia, manajemen BJB memberikan perhatian khusus terkait persoalan tersebut. Apalagi masalah ini telah bergulir di pihak penegak hukum.

"Ini akan menjadi konsern kami," sebut dia.

Dari informasi yang dihimpun, Kejari Pekanbaru sebagai institusi yang mendalami persoalan ini, tengah menunggu data atau dokumen dari BJB Pekanbaru. Itu dibutuhkan dalam proses penyelidikan guna pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket).

Namun sejauh ini, data yang diminta tak kunjung diberikan.

Sementara itu, sejumlah pihak telah dilakukan klarifikasi. Di antaranya, Pimpinan Cabang (Pimcab) Bank BJB Pekanbaru saat ini, Rachmat Abadi, dan mantan Manager Komersial, Robby Arta.

Lalu, Dani Sutarman yang merupakan Pimcab BJB Pekanbaru tahun 2014 lalu, dan seorang pihak swasta yang merupakan debitur BJB Pekanbaru, Fahri.

Tidak hanya itu, Indra Osmer Gunawan Hutahuruk selaku pejabat Analisis Kredit di BJB Pekanbaru juga telah menjalani proses yang sama. Untuk nama yang disebutkan terakhir itu diketahui telah beberapa kali menjalani proses pemeriksaan.

zxc3

Masih dari informasi yang didapat, pengusutan itu dilakukan karena adanya informasi mengenai pengalihan agunan kredit oleh oknum pegawai BJB Pekanbaru.

Agunan itu sejatinya untuk mengcover kredit seorang debitur senilai Rp2 miliar yang dicairkan pada 2014 lalu. Di tengah jalan, agunan itu dialihkan ke pihak lain. Sayangnya, pembayaran angsuran kredit tersebut tidak berjalan mulus.

Saat macet itu lah timbul masalah. Dimana pihak bank tidak bisa mengeksekusi agunan itu karena sudah atas nama orang lain.(rls)