Menu

Demokrat Marah Jokowi Sebut Nama SBY di Kasus Jiwasraya, Staf Khususnya Langsung Membela

Satria Utama 20 Dec 2019, 10:42
Jokowi dan SBY
Jokowi dan SBY

RIAU24.COM -  JAKARTA - Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut masalah Jiwasraya sudah terjadi sejak 10 tahun lalu, membuat Demokrat berang. Ketua Bidang Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan, hal tersebut tak sepatutnya disampaikan Jokowi.

"Karena tak benar, fakta-fakta yang kita temukan, apalagi jika kita merunut 10 tahun lalu, maka 10 tahun yang lalu itu Jiwasraya membukukan laba bersih. Jadi, nggak ada masalah pada 10 tahun lalu," kata Ferdinand di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/12).

Ia mengatakan seorang pemimpin seharusnya tak melempar permasalahan ke pemerintahan masa lalu. Justru Partai Demokrat menganggap, bahwa Jokowi merasa nyaman jika menyebut nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) seolah-olah menjadi tameng agar tidak dikritik.

Menanggapi kemarahan Demokrat tersebut, Staf Khusus Presiden Bidang Hukum Dini Shanti Purwono mengatakan Jokowi tak pernah menyalahkan pemerintah sebelumnya terkait masalah keuangan yang dialami PT Asuransi Jiwasraya (Persero). “Tidak ada yang menyalahkan pemerintah sebelumnya kok dalam statement Presiden Jokowi,” kata Dini seperti dilansir pojoksatu.

Menurut Dini, Jokowi hanya ingin menyampaikan fakta masalah yang membelit Jiwasraya itu sudah berlangsung lama. Itu sebabnya, masalah yang sudah lama terjadi itu tentu tak bisa diselesaikan dengan cepat. “Karena situasinya cukup berat maka tidak realistis kalau dituntut bahwa persoalan ini dapat diselesaikan secara mudah dan seketika,” urai Dini.

Jokowi juga sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk menyelesaikan kasus Jiwasraya ini. “Beliau telah memerintahkan Menkeu dan Menteri BUMN untuk segera mempelajari dan mencari solusi untuk kasus ini,” ungkap Dini.