Menu

Tak Terima Hasil Audit Jiwasraya, Demokrat Sindir BPK Masuk Angin

Siswandi 9 Jan 2020, 10:29
Wasekjen Demokrat Andi Arief
Wasekjen Demokrat Andi Arief

Rekayasa 
Seperti dilansir media massa, Ketua BPK Agung Firman Sampurna mengatakan, pihaknyatelah rampung melakukan audit investigasi terhadap Jiwasraya. Hasilnya, laba keuangan di perusahaan plat merah itu semu sejak tahun 2006 silam. Raupan laba diperoleh berkat rekayasa laporan keuangan atau window dressing.

BPK mencatat pada 2017, Jiwasraya tercatat memperoleh laba sebesar Rp2,4 triliun. Namun, menurut BPK, angka itu tidak wajar lantaran ada kecurangan pencadangan sebesar Rp7,7 triliun. "Jika pencadangan sesuai ketentuan harusnya perusahaan rugi," ujarnya lagi.

Seiring berjalannya waktu, Jiwasraya terus diraungi kerugian. Pada 2018, kerugian mencapai Rp15,3 triliun. Lalu pada September 2019, Jiwasraya diperkirakan merugi Rp13,7 triliun. Angka kerugian meningkat hingga November, yakni Rp27,2 triliun.

"Kerugian terjadi karena Jiwasraya menjual produk saving plan bunga tinggi di atas deposito sejak 2015. Dana itu diinvestasikan di reksa dana kualitas rendah jadi negative spread," ujarnya. ***

Halaman: 12Lihat Semua