Menu

Irak Tolak Beri Izin Tentara AS Lanjutkan Operasi Militer

Riko 17 Jan 2020, 11:24
Foto (internet)
Foto (internet)

Selain pembunuhan Soleimani dan Muhandis, serangan AS ke Irak pada akhir Desember lalu lalu menewaskan 25 pejuang milisi. Serangan itu diluncurkan sebagai pembalasan atas kematian kontraktor AS akibat hantaman roket.

"Perjanjiannya adalah bahwa koalisi ada di sini untuk melawan ISIS dan membantu Irak melawan ISIS, jadi kami menganggap serangan itu sebagai tindakan sepihak," kata Khalaf.

Sebagai tanggapan, kata dia, maka operasi bersama yang meliputi penggunaan wilayah udara Irak akan dilarang. Parlemen Irak juga telah meminta pemerintah mengusir 5.000 tentara AS dari sana setelah serangan AS. 

Sebelumnya, menurut laporan New York Times, Rabu 15 Januari 2020 dua petinggi militer AS mengatakan bahwa Pentagon ingin melanjutkan operasi untuk memerangi ISIS.

Saat dimintai tanggapan oleh AFP, Pentagon mengaku tidak dapat memberikan informasi mengenai kelanjutan operasi militer tersebut. Juru bicara koalisi pimpinan-AS di Baghdad juga menolak berkomentar.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Senin kemarin mengungkapkan bahwa para pemimpin Irak secara pribadi mendukung kehadiran pasukan AS di sana, meskipun ada seruan pengusiran.

Halaman: 123Lihat Semua