Menu

Saksi Mata Ungkap, Begini Aksi Barbar Pelaku Perusakan Masjid di New Delhi

Siswandi 27 Feb 2020, 12:00
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  Rusuh yang terjadi di Ibukota India, New Delhi pada Selasa (25/2/2020), masih menyisakan trauma mendalam. Khususnya bagi warga muslim yang merupakan kelompok minoritas di kawasan itu. 

Saksi mata yang selamat, kemudian mengungkapkan betapa beringasnya aksi barbar yang dilakukan para pelaku perusakan sejumlah masjid di kota itu. 

Seperti dituturkan saksi mata, dalam kerusahan itu, sebuah bendera kunyit bertuliskan 'Jai Shri Ram' berkibar di atas menara dan bendera Tricolour tergeletak di bawahnya. Para perusuh menodai dan membakar sejumlah masjid. Tak hanyaitu, mereka juga menjarah beberapa rumah yang berada di sekitar masjid.

Dilansir repulika yang mengutip The Indian Express, Kamis 27 Februari 2020, seorang saksi mata 

menyebut sebuah gerombolan beramai-ramai memasuki lingkungan rumahnya sekitar jam 12 siang waktu setempat di hari itu.  

“Pertama-tama mereka melempari masjid dengan batu dan kemudian membuka gerbangnya, memanjat menara dan memasang bendera. Kemudian mereka membakar gedung itu. Untungnya, warga yang tinggal di dalam dan sekitar masjid dievakuasi, ”kata seorang lansia setempat, NK Sharma.

Para perusuh disebut juga menargetkan sebuah properti perumahan tiga lantai yang terletak di sisi lain dari jalur yang menghadap masjid. Tidak hanya itu mereka pun membakar delapan toko.  

Warga setempat tidak bisa mengenali para perusuh. Kuat dugaan, para gerombolan pelaku bukan berasal dari kawasan itu. 

Setelah serangan pertama yang terjadi sekitar tengah hari, polisi mengevakuasi warga Muslim di lingkungan itu.

“Kami dibawa ke kantor polisi ketika masjid diserang. Di malam hari, gerombolan itu kembali dan menjarah semua barang berharga kami, termasuk perhiasan. Sertifikat anak saya, termasuk kartu tanda terima, telah dibakar," ujar korban lainnya, Parveena. 

Sang suami, Mohammad Rashid mengatakan, tempat masjid itu beroperasi masih berupa sewa. Di dalamnya, kamar-kamar hangus, bahkan ketika asap terus mengepul keluar dari abu. Beragam perabotan seperti tempat tidur, kasur, kipas langit-langit, dan ember, bertebaran dan dalam kondisi setengah terbakar.  

“Mereka mengenakan helm dan kami tidak bisa melihat wajah mereka. Mereka melemparkan bom bensin," ujar seorang saksi mata lainnya, bernama Mohammad Masjid.  ***