Menu

Heboh, Rombongan 8 Orang Pemudik Ini Akhirnya Dipastikan Terjangkit Virus Corona, Terungkap Setelah Salah Satu Kerabatnya Meninggal Secara Mendadak

Siswandi 29 Apr 2020, 13:14
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  Rombongan delapan orang pemudik yang datang dari Jakarta ke Cilacap, Jawa Tengah, membuat heboh. Mereka akhirnya dipastkan positif terjangkit virus Corona. Ironisnya, kondisi itu baru terungkap, setelah ada salah seorang kerabat pemudik itu yang meninggal dunia secara mendadak. 

Saat ini, kasus itu sudah jadi perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Seperti diingatkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, peristiwa itu seharusnya jadi pengingat bagi warga, supaya tidak melakukan mudik secara sembunyi-sembunyi. Karena hal itu bisa jadi sangat berpengaruh dalam penyebara virus Corona.

Kondisi yang dialami rombongan delapan orang pemudik itu, dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Pramesti Griana Dewi. Dituturkannya, kondisi delapan pemudik yang terjangkit Corona itu, baru terungkap setelah kakak salah seorang pemudik itu, meninggal dunia secara mendadak. Sang kakak meninggal hanya selang beberapa hari setelah adiknya pulang ke rumah.

Kematian sang kakak, dirasa mengejutkan pihak keluarga. Pasalnya, si kakak tidak memiliki riwayat bepergian atau datang dari wilayah zona merah Corona.

Buntut dari kejadian itu, akhirnya dilakukan rapid test kepada sang adik yang baru mudik. "Hasilnya positif (Corona)," ujarnya, dilansir detik, Rabu 28 April 2020.

Berdasarkan hasil itu, petugas pun melakukan tracing. Pasalnya, dari keterangan si pemudik tersebut, dia pulang ke Cilacap bersama tujuh rekan lainnya dari Jakarta dengan menggunakan mobil travel bersama-sama. Tak hanya itu, selama berada di Jakarta, mereka tinggal dalam satu kontrakan dan bekerja di tempat yang sama di sebuah perusahaan konveksi.

"Hasilnya, tujuh orang lainnya dari hasil rapid test juga positif. Dari delapan orang tersebut, terdapat satu keluarga yang terdiri atas bapak, ibu, dan anak," tambah Pramesti. 

Melihat perkembangan yang mengejutkan itu, saat ini kedelapan pemudik itu telah ditetapkan menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) dan harus diisolasi di RSUD Majenang. Untuk memastikan kondisi kesehatan mereka, Pramesti mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil lab dari cek swab yang dikirim ke laboratorium di Yogyakarta. Termasuk hasil pemeriksaan terhadap jasad kakak pemudik yang meninggal.

Dalam kesempatan itu, Pramesti mengimbau, bagi para pemudik yang terlanjur pulang di kampung halaman, diminta  mematuhi anjuran pemerintah dengan melakukan karantina selama 14 hari. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona.

"Jika tidak ada gejala, harus melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari. Jangan ke mana-mana, jangan berkerumun," ujarnya. 

Jika tiba-tiba muncul gejala sakit. Diharapkan segera memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit. ***