Menu

Terkait Satu Orang PDP di Inhu Reaktif Hasil Rapid Test, Elda: Belum Tentu Positif Corona

Mohammad Rouf Azizi 30 Apr 2020, 10:43
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Inhu, Elda Fitriani (foto/Rou)
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Inhu, Elda Fitriani (foto/Rou)

RIAU24.COM -  INHU- Angka pasien dalam pengawasan (PDP) di Indragiri Hulu tidak lagi nihil atau nol. Dari 269 pemeriksaan tes rapid, satu orang diketahui reaktif.

Satu orang tersebut merupakan warga Pekanbaru yang bertugas di Kota Rengat. Setelah sempat dirawat di RSUD Indrasari Rengat, pasien dirujuk ke rumah sakit di Pekanbaru.

Pernyataan adanya PDP di Inhu disampaikan juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Inhu, Jawalter Situmorang dalam keterangan pers harian, Rabu (29/4/2020). Disebutkan bahwa di Inhu saat ini ada 43 orang yang masih dalam pemantauan (ODP) dari jumlah kumulatif 351 orang. Selain itu, hingga saat ini angka pasien terkonfirmasi positif di Inhu masih nol.

zxc1

Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Inhu, Elda Fitriani mengatakan, satu orang yang PDP diketahui setelah menjalani dua kali tes rapid dan hasil tes kedua reaktif. Setelah adanya reaktif, Dinas Kesehatan Inhu kemudian melakukan tracing atau penelusuran terhadap orang-orang yang pernah kontak fisik dengan pasien. Hanya saja Elda tidak menyebut berapa orang yang sudah ditelusuri oleh tim dari Dinas Kesehatan.

''Perlu kami sampaikan bahwa pasien ini belum tentu positif terinfeksi corona karena untuk menentukannya harus melalui tes swab PCR. Ini baru reaktif atau positif di pemeriksaan rapid,'' ujarnya.

zxc2

Elda juga mengatakan sampel swab dari pasien sudah dikirim untuk diperiksa di laboratorium di Pekanbaru. ''Semoga hasilnya negatif,'' katanya.

Terpisah, Direktur RSUD Indrasari Rengat, drg Sri Dharmayanti membenarkan menerima pasien yang menjadi PDP. ''Sempat dirawat beberapa jam di tempat kita. Tetapi kemudian pasien dirujuk ke Pekanbaru,'' kata Sri Damayanti.

Sri juga membenarkan bahwa rujukan ke Pekanbaru atas permintaan pasien. ''Mungkin pertimbangannya karena keluarga pasien ada di Pekanbaru sehingga lebih mudah koordinasi dengan keluarga,'' ujarnya. Sri mengatakan, pasien dibawa ke Pekanbaru dengan protokol penanganan Covid-19. (R24/Rou)