Menu

Lanjutan Sidang Dugaan Korupsi Amril Mukminin, Saksi Menyebut Fee Ada Rp10 M dan Rp12 M Diberikan ke Kasmarni

Dahari 28 Aug 2020, 00:05
FOTO: Sidang Dugaan Korupsi secara Online
FOTO: Sidang Dugaan Korupsi secara Online

RIAU24.COM - Sidang lanjutan tindak pidana korupsi (Tipikor) proyek Multiyar pembangunan Jalan Duri-Sei Pakning dengan terdakwa  Bupati Bengkalis non aktif Amril Mukminin yang kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru, Kamis 27 Agustus 2020 kemarin.

Sidang dengan agenda pembuktian dugaan gratifikasi Amril Mukminin ini dipimpin majelis hakim, Lilin Herlina SH MH. Lalu, turut hadir jaksa penuntut umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta tim kuasa hukum Bupati Bengkalis nonaktif

Agenda sidang tersebut, menghadirkan tiga orang saksi yakni Kasmarni, Jonny Tjoa Direkrur PT Mustika Agung Sawit Sejahtera, Adyanto Dirut dari PT Sawit Anugrah Sejahtera. Namun dalam hal tersebut, Kasmarni menolak untuk bersaksi dengan mengundurkan diri menjadi saksi sang suami (Amril Mukminin red,).

Dalam kesaksian Adyanto mengatakan ia menyerahkan fee Rp5 per kilogram kepada Kasmarni secara tunai. "Amril yang nyuruh saya kasih fee secara tunai ke Buk Kasmarni. Setorannya per bulan, jumlahya berfariasi ada Rp180 juta," ujar Adyanto dihadapan majelis hakim Tipikor.

Menurutnya fee  itu mulai diberikan kepada Kasmarni sejak tahun 2014 hingga 2019. Dan terhenti setelah dirinya diperiksa oleh KPK pada Juli 2019. 

"Ditotalkan sekitar Rp10 miliar lebih. Saya langsung setor tunai. Terhadap nilai setoran yang bepariasi, Kasmarni maupun Amril, tidak pernah keberatan," bebernya.

Dalam kesaksian Jonny Tjoa dihadapan majelis hakim, mengakui adanya pemberian fee kepada Amril Mukminin dan juga disetor ke rekening Kasmarni.

"Dalam perjanjian dengan Amril setiap buah sawit yang masuk itu ada fee Rp5 per kilo untuk Amril. Uang itu di transfer melalui rekening atas nama Kasmarni,"ujarnya.

Fee yang disetor tiap bulan tersebut, diserahkan ke Kasmarni berdasarkan arahan dari Bupati Bengkalis non aktif Amril Mukminin.

"Kalau ditotalkan sekitar Rp12 miliar lebih. Itu terhitung sejak 2013 sampai 2019. Uang disetor ke rekening Bank Cimb Niaga atas nama Kasmarni,"ujar Jhonny Tjoa

Jaksa KPK usai sidang mengatakan sidang lanjutan akan digelar Kamis pekan depan ini, dan mengatakan telah memiliki bukti yang cukup banyak terkait gratifikasi dugaan korupsi Amril Mukminin.

"Dari keterangan saksi selama sidang dan alat bukti menurut kami sudah cukup punya bukti yang banyak terhadap gratifikasi ini,"tegas JPU KPK Takdir Suhan.