Menu

Salam 3 Jari dari Pangkalan Bunut dan Petani, Tengku Edi Sabli Ingin Wujudkan Hafiz Al Quran di Tiap Desa

Satria Utama 1 Oct 2020, 22:18
T. Edi Sabli memaparkan program Paslon No.3
T. Edi Sabli memaparkan program Paslon No.3

RIAU24.COM -  

 

PELALAWAN -Calon Wakil Bupati Pelalawan, T Edi Sabli siap perjuangkan 

nasib para guru dan guru madrasah diniyah awaliyah se Kabupaten Pelalawan, jika dirinya bersama Husni Thamrin dipercayai sebagai Bupati dan Wakil Bulati Palalawan 2020 mendatang. Diharapkan juga para guru baik negeri, swasta dan guru madrasah diniyah awaliyah bisa hidup lebih sejahtera. 

Hal itu disampaikan Cawabup Nomor Urut 3 saat kampanye dialogis Kelurahan Pangkalan Bunut, Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan Kamis (1/10/2020).

Bagi Edi Sabli meningkatkan kesejahteraan para guru masrasah tersebut sangat penting Karena guru madrasah diniyah selama ini telah berkontribusi besar ikut mencerdaskan anak bangsa dengan membangun aklak dan karakter para generasi penerus

"Kesejahteraan para guru madrasah diniyah yang masih nanti juga jadi perhatian kami," ujar mantan Ketua KPU Pelalawa itu.

Selain di Kelurahan Pangkalan Bunut, kampanye dialogis juga dilakùkan tim MANTAP, di Desa Petani, Kecamatan Bunut. Di tempat ini Ketua KPUD Riau ini menyampaikan juga komit pemerintahannya pro terhadap masyarakat. 

"Kami juga akan memberikan perhatian serius kepada para guru guru yang selama ini mengajar di swasta," jelasnya.

Dikatakan Edi Sabli, keberadaan tempat belajarnya ilmu agama penting dikembangkan demi kemajuan Pelalawan kedepannya. Hal itu juga dilakukan agar masyarakat Pelalawan bebas buta aksara Al Quran.

“Saya mengharapkan keberadaan pengajian ini ada di setiap desa. Dan menciptakan penghapal Alquran atau tahfiz di seluruh desa. Karena, dapat meningkatkan akhlak, kegiatan ini (pengajian) dapat mempererat jalinan silahturahmi,” kata Edi Sabli

Menurutnya, selain dibutuhkan peran berkesinambungan pemerintah daerah, kemajuan suatu daerah juga ditentukan oleh akhlak masyarakatnya.

“Pembangunan jalan yang bagus, infrastruktur yang megah, serta pembangunan lainnya akan percuma jika tidak dibarengi dengan pembangunan akhlak yang baik,” bebernya.

“Pendidikan agama harus dilakukan sedini mungkin kepada anak. Orang tua harus berperan. 70 persen keberhasilan anak ditentukan oleh peran orang tua. Orang tua adalah madrasah pertama untuk anak,” jelasnya.*** (rls)