Menu

Update Terbaru, Tim DVI Polri Terima 16 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ182 Serta Sampel DNA

Ryan Edi Saputra 11 Jan 2021, 10:44
Konferensi Pers (foto:detik)
Konferensi Pers (foto:detik)

RIAU24.COM - JAKARTA - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah menerima 16 kantong jenazah korban Sriwijaya Air SJ182. Selain itu, tim DVI menerima 3 kantong yang berisi properti.

"Kemudian sampai jam 9 ini juga tim DVI telah menerima 16 kantong jenazah dan juga 3 kantong properti," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono saat jumpa pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (11/1/2021) melansir detik.com.

Rusdi mengatakan tim postmortem akan melakukan identifikasi terhadap kantong jenazah. Sementara tim antemortem tetap mengumpulkan data yang dibutuhkan dari keluarga korban.

"Tentunya tugas-tugas ke depan dari anggota postmortem akan melaksanakan kegiatan identifikasi terhadap kantong jenazah ini, kemudian juga petugas-petugas dari antemortem akan tetap mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dari keluarga korban," kata dia.

Rusdi menjelaskan, data antemortem itu didapat dari data umum korban. Seperti umur berat badan hingga rekam medis korban sebelum meninggal dunia.

"Untuk data antemortem itu bisa didapat dari data-data umum dari korban. Seperti umur, berat badan, tinggi badan, warna kulit. Hal ini bisa menjadi bagian bagaimana nanti tim DVI bekerja. Ada juga rekam medis dari korban sebelum korban meninggal dunia," tutur dia.

Rusdi mengatakan data antemortem sangat membantu dalam proses identifikasi. Data antemortem ini kemudian akan dicocokkan dengan data postmortem.

"Kalau ada dokumen atau ijazah itu pasti ada sidik jari dari korban, itu akan digunakan oleh tim untuk mencocokkan sidik jari yang ada pada antemortem dengan sidik jari yang ditemukan contohnya pada postmortem, itu akan sangat membantu," kata dia.

Hingga saat ini, Rusdi menyebut tim DVI telah menerima 40 sampel DNA keluarga korban Sriwijaya Air SJ182. Sampel diperoleh dari keluarga korban yang berada di beberapa daerah.

"Yang kita dapat adalah 40 sampel itu untuk korban," kata Rusdi.

 

Sementara itu, Basarnas kembali melanjutkan pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Sebanyak 53 kapal dan 13 pesawat bakal dikerahkan hari ini.

"Unsur laut menjadi ujung tombak untuk melakukan kegiatan. Bahwa kegiatan yang kemarin akan fokus areal sempit, tapi bahwa kemungkinan ini akan meluas. Unsur yang terlibat kalau kemarin masih 30-an kapal hari ini sekitar 53 kapal yang akan terlibat langsung dalam pencarian dan pertolongan. Tentu punya spesifikasi tersendiri dan disesuaikan kebutuhan," kata Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman MS, di Pelabuhan JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (11/1).