Menu

Bukan Jeff Bezos Atau Elon Musk, Pria Asal Afrika Inilah Tercatat Sebagai Pria Terkaya Dalam Sejarah Dunia, Tapi Tetap Murah Hati

Satria Utama 27 Apr 2021, 08:46
Mansa Musa/ilustrasi net
Mansa Musa/ilustrasi net

RIAU24.COM -  Dunia saat ini mengenal Bos Amazon, Jeff Bezos dan Bos Tesla Elon Musk sebagai orang terkaya di dunia. Namun dalam catatan sejarah manusia, kekayaan kedua manusia ini masih kalah jauh dibanding seorang raja Muslim di tepi barat Afrika.

Raja bernama Mansa Musa punya kekayaan yang tidak tertandingi bahkan di era modern saat ini. Mansa merupakan gelar yang dipakai untuk merujuk pada seorang 'Sultan' atau 'Kaisar'.

Dilansir Merdeka.com, Mansa Musa yang juga memiliki nama Musa Keita I yang merupakan raja ke-10 dari kerajaan Mali. Sebuah imperium yang menguasai sebagian kawasan penting di wilayah Afrika Barat pada abad ke-14. 

Selain terkenal dengan kekayaannya, dia juga seorang pemimpin militer besar yang sukses memperluas kekuasaannya sampai 2.000 mil. Dikutip dari Business Insider, Kerajaan Mali dulu sempat menguasai wilayah yang saat ini dikenal sebagai negara Mali, Mauritania, Senegal, Gambia, Guinea, Burkina Faso, Niger, Nigeria, and Chad. 

Negara-negara ini merupakan wilayah dengan cadangan emas yang melimpah, yang kemudian menyumbang terhadap kekayaan Mansa Musa. 

Pada saat kepemimpinan Mansa Musa, sebagian besar Eropa sedang berjuang dan dan menghadapi penurunan produksi emas dan perak. Sementara banyak kerajaan di Afrika berkembang pesat berkat cadangan emas yang melimpah.

Pada masa kepemimpinan Mansa Musa, Kerajaan Mali menyumbang hampir setengah dari produksi emas dunia pada saat itu, menurut Museum Inggris seperti dikutip dari BBC. Dan semua cadangan emas itu berada di bawah kendali raja.

"Sebagai penguasa, Mansa Musa memiliki akses yang hampir tidak terbatas ke sumber kekayaan yang paling berharga di dunia abad pertengahan," kata Kathleen Bickford Berzock, seorang pengajar studi Afrika di Northwestern University.

"Pusat perdagangan utama yang memperdagangkan emas dan barang lainnya juga berada di wilayahnya dan dia mengumpulkan kekayaan dari perdagangan ini," tambahnya.

Sebuah situs analisis keuangan asal Amerika Serikat, Celebrity Net Worth pada tahun 2012 memperkirakan nilai kekayaan Mansa Musa mencapai USD 400 miliar setara Rp5.784 triliun.

Dengan harta berlimpah, Mansa Musa juga terkenal tidak pelit atas kekayaannya. Dia sering memberikan hadiah kepada pejabat yang ditemui.

Saat singgah di Kairo dalam perjalanan haji ke Arab Saudi, dia menghabiskan begitu banyak emas untuk orang miskin sehingga menyebabkan inflasi massal di wilayah yang disinggahinya.

Dia membangun kota Timbuktu menjadi peradaban Islam yang maju dengan membangun banyak sekolah, masjid dan universitas besar. Termasuk masjid bersejarah di kota ini, Djinguereber Mosque yang sampai masih berdiri megah hingga saat ini.

Mansa Musa juga berhasil menunaikan ibadah Haji dengan perjalanan jauh dari negaranya ke Mekkah, Arab Saudi. Sesuatu yang tidak bisa dilakukan muslim Afrika pada saat itu.

Perjalanannya untuk bisa sampai ke Mekkah dilakukan sejauh 4.000 mil tanpa bantuan transportasi semaju saat ini. Perjalannya ini dilakukan dengan karavan dan dengan biaya yang mahal.

Jumlahnya bervariasi, tetapi karavan Mansa Musa yang dilaporkan berisi 60.000 orang yang dikatakan mencakup 1.000 petugas, 100 unta dengan muatan emas, membawa banyak musisi pribadi untuk hiburan selama perjalanan, serta 500 budak yang membawa tongkat emas.

Sejarawan kontemporer Ibn Khaldun kemudian mewawancarai salah satu orang yang pernah ikut dalam perjalanan haji sang raja.

Pria itu mengklaim bahwa, "Di setiap pemberhentian, dia akan menghibur kami dengan makanan langka dan camilan manis seperti gula-gula. Peralatan dan perabotannya dibawa oleh 12.000 wanita budak pribadi, mengenakan gaun brokat dan sutra Yaman," sebutnya.***