Menu

Viral Kelompok Berseragam Militer Papua Nugini Nyatakan Perang ke TNI dan Bela Separatis Papua Barat

Riki Ariyanto 12 May 2021, 14:34
Viral Kelompok Berseragam Militer Papua Nugini Nyatakan Perang ke TNI dan Bela Separatis Papua Barat (foto/int)
Viral Kelompok Berseragam Militer Papua Nugini Nyatakan Perang ke TNI dan Bela Separatis Papua Barat (foto/int)

RIAU24.COM - Viral video kelompok yang diduga berada di wilayah Sepik dan berseragam militer Papua Nugini (PNG) nyatakan siap Perang lawan TNI. Kelompok yang  disebut Batalion Sepik itu menyatakan membela kelompok separatis Papua Barat.

Dilansir dari Sindonews, otoritas PNG akhirnya angkat bicara. Pemerintah Papua Nugini menegaskan Batalion Sepik yang menyatakan membela kelompok separatis Papua Barat itu tidak mewakili PNG. Menteri Luar Negeri PNG Soroi Eoe sampaikan tindakan kelompok itu bersifat kriminal.

Komandan Pasukan Pertahanan PNG, Mayor Jenderal Gilbert Toropo sedang menyelidiki kelompok itu. "Warga negara PNG seharusnya tidak melibatkan diri dengan orang Indonesia dan masalah internal mereka," sebut Mayor Jenderal Gilbert Toropo.

Mayor Jenderal Gilbert Toropo sebut kelompok relawan itu tidak mewakili PNG sebagai sebuah negara.

"Ini adalah elemen kriminal, yang bertentangan dengan pendirian nasional kita dengan tetangga terdekat kita, Indonesia,” kata Mayor Jenderal Toropo yang dilansir dari situs Post Courier, Selasa (11/5/2021).

"Kami bekerja sama dengan lembaga penegak hukum untuk menangkap para penjahat ini karena membentuk kekuatan ilegal di PNG untuk menantang Indonesia dan pasukan militernya," imbuh jenderal tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Komisaris (operasi) Polisi Donald Yamasombi mengatakan: "Kelompok itu, jika memang benar-benar ada, tidak lebih dari geng kriminal."

“Segala upaya akan dilakukan untuk menjadikannya sesuai dengan ketentuan hukum pidana yang relevan," ujarnya.

Kedaulatan nasional kita harus dilindungi dengan segala cara - seperti halnya hubungan bilateral kita dan posisi internasional kita sebagai sebuah negara, Papua Nugini," katanya.

"Kami tidak dapat digambarkan sebagai negara yang mengizinkan kejahatan lintas batas," imbuh dia.

"Video ini (video Batalion Sepik) sendiri menggambarkan potensi kelompok kriminal transnasional—jika mereka akan direkrut dan dilatih di dalam negeri untuk menggelar apa pun ambisi mereka di negara bagian lain.”