Menu

Bikin Miris, Begini Sadisnya Ulah OPM yang Bantai Pelajar Asli Papua Hingga Tewas Mengenaskan

Siswandi 31 May 2021, 14:11
Jenazah Ali Mom saat dievakuasi, pelajar asli Papua itu tewas mengenaskan akibat aksi sadis gerombolan OPM.  Foto: int
Jenazah Ali Mom saat dievakuasi, pelajar asli Papua itu tewas mengenaskan akibat aksi sadis gerombolan OPM. Foto: int

RIAU24.COM -  Satu demi satu, ulah dan kekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata Papua atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) terhadap masyarakat sipil terus terkuak. Salah satunya, seperti nasib miris yang dialami Ali Mom, seorang seorang pelajar asli Papua, kelas X SMAN 1 Ilaga, Puncak, Papua. Ia tewas akibat kekejaman dan tindakan sadis yang dilakukan gerombolan OPM.

Terungkapnya pembunuhan sadis terhadap Ali Mom, diungkapkan Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia. Awalnya, ia dicegat gerombolan OPM ketika mengantarkan pesanan pinang ke kampung Wuloni. Lalu tanpa ampun, ia kemudian dibacok dan ditembak. 

Peristiwa itu bermula, saat Ali menerima panggilan dari telepon seluler miliknya. Ketika itu, yang muncul di layar hape hanya nomor dan tidak ada namanya. Artinya, si penelepon tidak ada dalam daftar kontak ponsel remaja berusia 15 tahun itu. 

Tanpa rasa curiga, ia kemudian menjawab panggilan telepon itu. Ketika itu, terdengar suara seorang pria yang belakangan diduga adalah salah satu anggota kelompok teroris OPM pimpinan Lekagak Telenggen. 

Awalnya, si pria meminta pertolongan Ali Mom untuk membelikan rokok dan pinang. Karena sudah biasa menerima titipan dari siapa pun, Ali pun bersedia. Selama ini, hal itu biasa ia lakukan untuk mencari uang tambahan. 

Meski malam telah tiba, Ali tetap menggeber motor Yamaha Jupiter MX nya untuk membelikan rokok dan pinang, seperti permintaan pria di dalam hape tersebut. Ali diminta mengantarkan titipan itu ke Kampung Uloni, Distrik Ilaga. 

Namun sesampainya di Uloni, Ali malah dihadang kelompok teroris OPM pimpinan Lekagak Telenggen. Selanjutnya, tanpa ada belas kasihan, pelajar itu dibantai dengan kejam. Selanjutnya, ia ditembak sebanyak dua kali dan kepalanya dibacok.
 
"Seketika korban tewas di TKP," kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri, Minggu, 30 Mei 2021, dilansir viva. 

Ikut Terlibat 

Kuat dugaan, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, diketahui telah mengakui membunuh dan membantai pelajar SMA itu dengan sadis. 

Meski tahu bahwa Ali Mom hanya seorang pelajar, namun kelompok OPM  tetap saja membunuh korban, karena dianggap sebagai provokator dan anggota intelijen atau mata-mata.

Pembantaian sadis dan keji terhadap Ali itu, belakangan juga menjadi perhatian mantan Komisioner Kompolnas 2016-2020 Andrea Poeloengan. Menurutnya, kasus yang menimpa Ali ini adalah pelanggaran HAM.

“Ini kasus penting. Ini bukan tindak pidana biasa. Ini merupakan juga pelanggaran HAM terhadap kelompok rentan. Harus jadi prioritas bagi Polri dibantu TNI dan Aparat Pemerintah lainnya,” jelasnya.

Menurut Andrea, bahwa Ali Mom adalah termasuk Kelompok Rentan dalam konteks Hak Asasi Manusia sebagaimana diatur dalam UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM) yang wajib diberikan perlindungan HAM secara khusus.

Menurutnya, tidak hanya dicap sebagai kelompok separatis, ulah OPM pada akhirnya bisa dikategorikan sebagai pelanggar HAM. ***