Menu

Tahukah Anda : Mengenal Lebih Jauh Tentang Istri Bung Karno yang Terlupakan Oleh Sejarah, Memilih Cerai Karena Tak Ingin Dipoligami

Devi 8 Jul 2021, 11:46
Foto : Kompas.com
Foto : Kompas.com

Perjuangan Inggit sungguhlah besar, di masa Soekarno masih menjadi mahasiswa dan terus aktif sebagai pejuang, yang memaksa Soekarno tak mempunyai penghasilan tetap. Inggit yang mengetahui dan paham betul betapa dibutuhkannya Soekarno oleh rakyat dan perjuangan bangsanya, Inggit pun menjadi tulang punggung, bahkan Inggitlah yang  membiayai perjuangannya saat itu. Inggit Garnasih berjualan bedak, kutang, dan cangkul demi bisa bertahan hidup saat Soekarno berkali-kali ditangkap dan dibuang. Saat Soekarno berjuang untuk lulus kuliah sebagai insinyur, Inggit Garnasih turut serta membiayai kuliah dengan berjualan jamu.

Sepak terjang Soekarno yang dikenal frontal menyatakan ketidaksetujuannya dengan kolonialisme Belanda. Dia pun dianggap berbahaya bagi Belanda, dan dia pun sering kali dijebloskan ke penjara. 

Ketika Soekarno berada di lapas Suka Miskin, Inggitlah yang selalu memberikan semangat padanya. Jarak bukanlah jadi halangan bagi Inggit untuk tetap setia mengunjunginya.

Inggitlah yang menjadi perantara Soekarno untuk tetap dapat berhubungan dengan aktivis pergerakan nasional. Selalu menyelipkan uang dalam makanan yang dibawakannya pada Soekarno, membujuk penjaga lapas agar berkenan membelikannya surat kabar agar dia tetap terhubung dengan pergerakan perjuangan kala itu.

Dalam novel “Kuantar ke Gerbang” besutan Ramadhan KH, Inggit menceritakan bagaimana keterlibatannya menyusun pembelaan Soekarno (Pledoi) yang dikenal dengan “Indonesia Menggugat”. 

Hal itu ia lakukan dengan diam-diam membawakan buku-buku sebagai referensinya, dengan berpuasa dahulu selama beberapa hari, agar perutnya mengecil sehingga bisa menyembunyikan buku-buku tersebut, untuk tak menimbulkan kecurigaan oleh opsir-opsir Belanda.

Halaman: 234Lihat Semua